Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Amerika Diyakini Bakal Melesat, Jadi Saat yang Tepat untuk Diversifikasi

Bursa Amerika Diyakini Bakal Melesat, Jadi Saat yang Tepat untuk Diversifikasi Kredit Foto: Unsplash/Denise Chan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja Bursa Amerika Nasdaq dan S&P 500 diprediksi akan menguat. Indeks S&Pbahkan diyakini akan menyentuh level 6.200 dengan ditopang oleh sektor teknologi yang masih akan cukup positif berkat kehadiran AI dan cloud.

“Tahun 2024 untuk growth masih bisa lebih lagi, tapi koreksi bisa terkoreksi ke 4.300. Dengan ekspektasi penguatan ke 6.200," kata Praktisi Industri sekaligus trader Aries Yuangga, dalam acara Outlook Sektor PALN Single Stock oleh Gotrade, Kamis (25/1/2024). 
Baca Juga: Jika Pemilu Berjalan Aman, Minat Investasi di Bursa Saham Melesat

Namun, lanjut Aries, sentimen yang wajib diperhatikan adalah kondisi makro ekonomi di 2024 yang berkaitan dengan kebijakan The Fed terkait suku bunga acuan.

“Kemudian juga perang geopolitik dan dampaknya terhadap perdagangan internasional,” jelas Aries. 

Pasalnya, pada 2023 perhatian pasar tertuju pada kemungkinan terjadinya inflasi dan resesi. Prediksi tersebut meleset meski terjadi krisis perbankan dan kenaikan suku bunga oleh The Fed sebanyak 4 kali. 

Sementara itu, Chief of Executive (CEO) Gotrade Norman Wanto mengungkap bila kondisi pasar AS yang bullish tersebut bisa memberikan kesempatan bagi investor dan trader Indonesia untuk menumbuhkan aset dan mendiversifikasi portofolio melalui Gotrade.

“Gotrade memiliki pengguna dengan karakteristik berbeda, mulai dari yang berorientasi pada jangka panjang (buy and hold) hingga aktif trading dengan frekuensi tinggi. Mereka sangat sensitif terhadap momentum mingguan dan bahkan harian,” ujarnya.

Baca Juga: Pasar Modal Bakal Kebanjiran Investasi Setelah Pemilu Usai, Ini Saham-saham yang Bisa jadi Pilihan

Norman menyebut, pihaknya mengedepankan aspek kenyamanan dan keamanan saat bertransaksi. Untuk itu, Gotrade kini memiliki sejumlah fitur baru hasil kerja sama dengan lembaga riset terkemuka, seperti Wall Street Rank dan Benzinga. Fitur-fitur tersebut memberikan insight atau wawasan yang lebih mendalam dari analis pasar global dan investor institusional. Hal ini akan bermanfaat bagi para pengguna.

“Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Gotrade dalam membantu para pengguna menumbuhkan aset dan portofolio demi meraih kebebasan finansial,” jelas Norman. 

Saat ini Gotrade memiliki 1 juta nasabah hanya di dalam negeri, belum termasuk nasabah internasional. Capaian transaksi Gotrande pada tahun 2023 mencapai Rp15 triliun.

"Tahun 2022 instrumen investasi atau saham yang bisa di taransaksikan melalui Gotrade hanya 50, sedangkan pada 2023 naik hingga 620 saham dan tahun ini akan lebih banyak lagi," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: