Wamenlu RI Dorong Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan Australia
Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury, terus berupaya mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan dengan Australia. Hal tersebut disampaikan Wamenlu dalam pertemuannya bersama Wakil Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Manufaktur Australia, Tim Ayres di Jakarta, Jumat kemarin (26/1).
Wamenlu mendorong terciptanya neraca perdagangan yang lebih berimbang. Oleh karena itu, Wamenlu mengajak kedua negara untuk mengoptimalkan implementasi IA-CEPA di antaranya dengan mengatasi hambatan non-tarif untuk komoditas Indonesia, seperti produk perikanan dan buah-buahan melalui kerja sama saling keberterimaan.
Baca Juga: Lampaui Target, Nilai Transaksi B2B Indonesia di TRAVEX 2024 Tembus Rp41 Miliar
Selain itu, Wamenlu menyambut baik peningkatan ker​ja sama kedua negara di bidang mineral kritis dan energi yang semakin pesat. Ia mendorong pemanfaatan sumber daya mineral kedua negara yang bersifat komplementer untuk mendukung transisi energi dan pencapaian net zero emission, termasuk menjamin adanya fair share bagi Indonesia.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Dalam hal ini, Indonesia dan Australia telah memiliki Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang 'Pembentukan Mekanisme Bilateral untuk Memajukan Kolaborasi Kendaraan Listrik' yang ditandatangani November lalu. "Saya mendorong segera dibentuk rencana kerja sama yang konkret untuk mengimplementasikan MSP tersebut," ujar Wamenlu.
Diketahui, Wamendag Australia melakukan kunjungan selama dua hari di Jakarta untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara. Selain itu, Wamendag Australia juga berkunjung untuk mensosialisasikan Australia's Southeast Asia Economic Strategy to 2040, yang diluncurkan oleh PM Australia pada 6 September 2023 di sela KTT ASEAN di Jakarta.
Baca Juga: Kembangkan Investasi, Masyarakat Diajak Ikut Sosialisasikan Proyek IKN
Melalui strategi tersebut, Australia akan memperkuat engagement ekonomi di kawasan, khususnya dalam beberapa sektor prioritas seperti pangan dan agrikultur, energi hijau, infrastruktur, ekonomi digital, kesehatan dan pendidikan. Dalam hal ini, Wamenlu RI mendorong agar strategi tersebut dapat disinergikan dengan mekanisme yang telah ada di ASEAN seperti dalam bidang ekonomi digital dan transisi energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement