Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi Bank Digital dan Kampus Jawab Krisis SDM

Kolaborasi Bank Digital dan Kampus Jawab Krisis SDM Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri perbankan Indonesia mengalami transformasi luar biasa dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan pertumbuhan pesat kelas menengah dan ekosistem digital nasional. 

Situasi ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi bank-bank berbasis teknologi, tak hanya dalam melakukan inovasi layanan tetapi juga memastikan ketersediaan talenta digital yang semakin dibutuhkan.

Diskursus ini mengemuka dalam diskusi daring bertajuk  "The Future of Banking: Career in a Digital Bank" yang diselenggarakan Universitas Prasetiya Mulya, Senin, 29 Januari 2024 lalu.

Head of People & Culture PT Bank Jago Tbk, Pratomo Soedarsono, dalam acara tersebut mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara yang didominasi oleh kelas menengah yang punya keinginan tinggi menggunakan layanan keuangan dan melakukan pembelian secara digital. Itu merupakan potensi yang besar bagi industri berbasis digital, termasuk bank berbasis teknologi, untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi calon konsumen tersebut.

Baca Juga: Setelah Akuisisi Tokopedia, Kini Tiktok dan GOTO Gandeng UGM Buat Ciptakan Talenta Digital

“Dengan market yang besar, ada kesempatan bagi bank untuk menghadirkan produk dan layanan yang lebih seamless dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat dalam ekosistem digital,” jelas Pratomo.

Potensi ini yang membuat pasar perbankan digital Indonesia semakin kompetitif, menyusul semakin banyaknya bank yang merilis layanan berbasis aplikasi dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah Bank Jago, bank berbasis teknologi yang merancang Aplikasi Jago untuk dapat tertanam dan terkoneksi dengan ekosistem digital, seperti Gojek, GoPay, Bibit, dan Stockbit.

Dalam membangun bank yang sepenuh digital, lanjut Pratomo, Bank Jago tak hanya fokus membangun infrastruktur IT dan banking yang handal dan aman, tetapi juga memastikan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang punya digital mindset dan siap kerja.

“Sayangnya, pengalaman kami mencari digital talent tidak mudah. Ada keterbatasan SDM yang qualified, baik engineering, data analyst, maupun bankers yang melek teknologi. Tantangan inilah yang coba kami jawab dengan membangun beberapa hal di Bank Jago agar talent-talent bisa membangun karir,” paparnya.

Baca Juga: TSDN 2023 Hasilkan Inovasi dan Talenta Baru untuk Menjaga Keamanan Data

Pertama, Bank Jago menciptakan lingkungan kerja yang baik dan infrastruktur pendukung yang cukup sehingga para talenta bisa mendapatkan pengalaman kerja yang menyenangkan dan memudahkan mereka mengembangkan kapabilitas sehingga dapat tumbuh bersama perusahaan.

“Kami tidak hanya mencari bibit-bibit talent yang punya bakat, tetapi juga membangun kompetensi mereka melalui capability journey. Karena talentanya jumlahnya sangat besar, kami harus membuat kerangka kerja digital agar mereka bisa bekerja dan belajar secara mandiri,” ujarnya.

Kedua, bekerjasama dengan partner-partner strategis, termasuk dengan perguruan tinggi,  dalam membangun dan menyediakan talenta-talenta digital yang siap kerja. Antara lain dengan mengembangkan program pembelajaran mandiri berbasis digital Jago Digital Academy.

Baca Juga: Graduation Ceremony Peruri Digital Entrepreneur Academy Level II, Lahirkan UMKM Siap Bersaing di Era Digita

Jago Digital Academy (JDA) merupakan wadah kolaboratif bagi para talenta di bidang teknologi (tech-talents) dalam mengakselerasi pengetahuan dan kompetensi digitalnya secara mandiri. Melalui program ini diharapkan muncul talenta-talenta unggul di bidang teknologi dan perbankan digital yang siap terjun di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Pratomo menerangkan, JDA saat ini telah mengembangkan program pembelajaran yang mandiri untuk 50 bidang studi, yang terbagi ke dalam lebih dari 200 modul pembelajaran dan berfokus pada tiga tiga jalur kemampuan teknis: Product Management, Engineering, dan Data Science.

“JDA ini merupakan hasil diskusi dan kolaborasi para ABG–academician, business, government, untuk bagaimana membangun sebuah solusi bersama dalam meningkatkan kapabilitas masyarakat dan menciptakan lingkungan digital tidak hanya di dalam tapi juga di luar, sebagai bagian dari SDGs (Sustainable Development Goals) Bank jago,” papar Pratomo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: