Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadiri Sarasehan Bersama DPD RI, Anies Baswedan: Ketimpangan Makin Besar jika Tak Serius Ditangani

Hadiri Sarasehan Bersama DPD RI, Anies Baswedan: Ketimpangan Makin Besar jika Tak Serius Ditangani Anies saat menghadiri Sarasehan DPR RI Bersama Capres, di Jakarta, Jumat (2/1). | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden nomor urut 01 dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menghadiri Sarasehan DPD RI Bersama Calon Presiden 2024 di Jakarta, Jumat 2 Februari 2024. 

Dalam pemaparan awalnya Anies kembali menekankan misi Indonesia adil makmur untuk semua yang berakar dari tujuan awal berdirinya negara Republik Indonesia. 

“Visi yang kami susun adalah pernyataan tentang keadilan, tentang kesetaraan yang mencoba kembali pada asal-muasal mengapa republik ini didirikan,” terang Anies. 

Ketika republik ini didirikan dengan rahmat Tuhan yang Maha Kuasa, ujar Anies, berangkat dari sila pertama dan berakhir pada sila kelima. 

“Tujuan akhir republik ini didirikan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia. Namun, dalam perjalanan, republik ini mengalami kemajuan yang tidak setara. Ada daerah-daerah yang maju pesat, tetapi banyak daerah-daerah yang kemajuannya lambat, sehingga secara relatif tertinggal,” ujar Anies.

Baca Juga: Kampanye Akbar di JIS, Anies Baswedan: Bukan Konser, Tapi Bentuk Aktivitas Berdemokrasi

Karena itu, lanjut dia, misi yang dibawa Anies-Muhaimin adalah Indonesia adil makmur untuk semua. 

“Bukan cuma adil makmur, tetapi ditegaskan utk semua. Pernyataan penegasan ini, kita menginginkan apa yang dirasa sebagai ketidaksetaraan, ketimpangan, menjadi prioritas utama untuk diselesaikan,” ujar Anies. 

Sebagai ilustrasi, kata Anies, indeks pembangunan manusia di Jawa dan Sumatera angkanya 70, selisih 5 poin yang merupakan angka tahun 2022. Sementara 10 tahun sebelumnya di Jawa dan Sumatera angkanya 69. 

Baca Juga: Kampanye Akbar di JIS, Anies Baswedan: Bukan Konser, Tapi Bentuk Aktivitas Berdemokrasi

“Jadi ketika kita melihat 5 poin, bukan semata-mata 5 poin, tetapi pandang sebagai 10 tahun selisihnya. Untuk mengejar ketertinggalan, tidak bisa dengan effort biasa saja. Harus ada langkah-langkah yang ekstra, karena bersamaan dengan kita hendak meningkatkan kualitas manusia, di kawasan luar Jawa dan Sumatera, pada saat bersamaan angkanya juga akan naik. Ketertinggalan itu, bila tidak diseriusi akan menimbulkan ketimpangan makin hari makin besar,” ungkap Anies.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: