Kredit Foto: Muhamad Ihsan
“Prediksi kami menunjukkan siklus ekonomi itu sekitar lima tahun akan terus meningkatkan, sehingga kami memperkirakan ekonomi kita akan menuju puncak di 2026,” ungkapnya.
Namun hal ini berbeda dengan sektor keuangan, puncaknya kemungkinan akan merasakan masa puncaknya di 2027. Meski begitu, jalan menuju keduanya masih tergantung oleh stabilitas politik hingga kebijakan baik domestik maupun internasional.
Baca Juga: Gandeng Kemenko Perekonomian, OJK Manfaatkan Kartu Prakerja untuk Genjot Literasi Keuangan
Berkaitan dengan demokrasi, mayoritas tanah air telah diisi oleh generasi milenial. Perry mengatakan mereka akan menjadi pengembang ekonomi dari Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari sikap milenial dalam melakukan kegiatan ekonomi hingga bisnis.
Generasi milenial memiliki sifat konsumtif yang cenderung mengarah kepada hal-hal berbasis experience atau pengalaman. Selain itu, pola bisnis mereka juga cenderung praktis yang menjadikan digitalisasi sebuah ekosistem yang wajib untuk dikembangkan di Indonesia.
“Milinial planning-nya gak akan panjang, pola konsumsinya akan lebih kepada service, experience dan traveling. Pola bisnis turut akan berubah mengikuti hal ini,” ungkapnya.
Bisnis akan didominasi oleh retail dan service yang mana merupakan tujuan utama sifat konsumtif milenial. Namun bukan berarti sejumlah sektor industri atau bisnis lain tak akan tergerus oleh perubahan yang dibawakan oleh milenial.
Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi, Baznas dan Poros Bersinergi Dongkrak Santripreneur
Adapun Bank Indonesia telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memaksimalkan potensi ekonomi yang datang melalui bonus demografi, salah satunya dengan terus menggenjot digitalisasi dalam sejumlah ekosistem mulai dari keuangan hingga industri di Indonesia.
Laporan: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement