Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan ESSA Anjlok 53% pada 2023, Ini Biang Keroknya!

Pendapatan ESSA Anjlok 53% pada 2023, Ini Biang Keroknya! Kredit Foto: PT ESSA Industries Indonesia Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA), perusahaan publik yang bergerak di sektor energi dan kimia melalui kilang LPG (Liquified Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, telah merilis kinerja keuangan pada tahun 2023.

ESSA diketahui membukukan pendapatan sebesar USD345,0 juta, turun 53%. Sementara itu, EBITDA ESSA tercatat sebesar USD123,3 juta yang juga menurun 65%.

Baca Juga: Lampaui Target, Prapenjualan Bumi Serpong (BSDE) Tembus Rp9,50 Triliun Sepanjang 2023

"Pendapatan yang lebih rendah ini terutama didorong oleh harga komoditas yang lebih rendah dan penutupan pemeliharaan pabrik amonia terjadwal yang dilakukan pada tahun 1Q23," ungkap Sekretaris Perusahaan ESSA Shinta DU Siringoringo M.Aditya dalam siaran pers, Senin (5/2).

Meski begitu, perusahaan yang dulunya bernama PT Surya Esa Perkasa ini berkomitmen teguh untuk mencapai keunggulan operasional dan disiplin biaya. 

Sepanjang 2023, harga realisasi Amoniak ESSA telah menurun sebesar 54% menjadi rata-rata USD412/MT.Penurunan harga Amoniak yang dimulai pada awal tahun 2023 ini tampaknya mencapai level terendah pada pertengahan tahun 2023, yang kemudian menunjukkan tren kenaikan. 

Baca Juga: Manfaat Google Business Messages bagi UMKM di Indonesia

ESSA memperkirakan harga amonia akan tetap pada tingkat yang sama seperti pada tahun 2023 meskipun pada awal tahun 2024 terjadi tekanan karena masalah geopolitik saat ini di kawasan Timur Tengah dan Laut Merah.

Selain itu, ESSA juga terus fokus pada keunggulan manufaktur, mendorong kelestarian lingkungan, dan beradaptasi dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.

"Dedikasi ESSA yang teguh terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi terbukti melalui studi kelayakan Tahap 2 yang sedang berlangsung untuk proyek amonia biru. Upaya perintis ini mempunyai potensi besar dalam membentuk lanskap inisiatif dekarbonisasi di masa depan," tutup Shinta. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: