Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2023 tercatat tumbuh sebesar 5,04%. Angka ini meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 4,94%.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2023 tercatat tumbuh kuat sebesar 5,05%," ungkap Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa (6/2).
Baca Juga: Rilis Laporan Perekonomian Indonesia 2023, BI Tekankan 3 Pelajaran Penting Ini!
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada triwulan IV 2023 didukung oleh hampir seluruh komponen PDB. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47% seiring dengan kenaikan mobilitas terutama pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang meningkat.
Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 18,11% didorong peningkatan aktivitas persiapan pemilu. Konsumsi pemerintah meningkat dengan tumbuh sebesar 2,81% didorong oleh belanja barang dan belanja pegawai.
Kemudian, investasi tumbuh sebesar 5,02% terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan meningkatnya aktivitas penanaman modal. Sementara itu, ekspor juga tumbuh sebesar 1,64% ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif di tengah penurunan harga komoditas ekspor unggulan, serta membaiknya ekspor jasa seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.
Baca Juga: BI Tetap Independen Demi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat juga tecermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU pada triwulan IV 2023 menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan yang tinggi tercatat pada sektor terkait mobilitas terutama Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta Perdagangan Besar dan Eceran.
LU Industri Pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring kuatnya permintaan domestik dan global. Sementara itu, secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya.
"Adapun pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2023 tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Sumatera," sebut Erwin.
Baca Juga: Anies Sebut Perekonomian Indonesia Hanya Dikuasai Segelintir Orang
Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5%. Hal ini didukung oleh permintaan domestik utamanya berlanjutnya pertumbuhan konsumsi, termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilu, serta peningkatan investasi khususnya bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Adapun kinerja ekspor diprakirakan belum kuat sebagai dampak ekonomi global yang belum kuat dan harga komoditas yang menurun.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik," kata Erwin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement