Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Tetap Independen Demi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BI Tetap Independen Demi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk netral hingga independen dalam menjaga stabilitas sektor keuangan hingga ekonomi tanah air meski dalam tahun politik. Pihaknya siap menjaga sinergi kuat antara moneter dan fiskal di Indonesia.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan hal tersebut sudah menjadi mandat yang diberikan negara kepadanya. Semua kebijakan yang muncul akan terpaku dengan tujuan menumbuhkan ekonomi dari Indonesia.

Baca Juga: Gubernur BI: Milenial Jadi Kunci Pengembangan Ekonomi Indonesia

”Kami akan tetap independen karena itu adalah mandat. Tugas kami menjaga stabilitas dalam sinergi kebijakan stabilitas sistem keuangan. Itu kami lakukan sembari mendukung pertumbuhan ekonomi dengan berbagai kebijakan, seperti makro prudensial yang pro-growth, ekonomi digital pro-growth, pendalaman pasar pro-growth, semua kami genjot,” katanya dalam diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) bersama pemimpin media massa dengan tema ”Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional” di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024).

Adapun Perry memprediksi laju pertumbuhan ekonomi nasional yang sedang menghijau akan terus berlanjut. Taksiran BI, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 berkisar 4,5 persen-5,3 persen. Pada 2024, proyeksinya berkisar 4,7 persen-5,5 persen.

Perputaran ekonomi domestik dan perkembangan kebijakan tepat akan menjadi katalis terwujudnya hal tersebut. BI juga akanmemperkuat sinergi antara stimulus fiskal pemerintah dan stimulus makro-prudensial moneter guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik. Ini penting mengingat beberapa risiko global masih perlu diwaspadai seperti dinamika geopolitik dan siklus ekonomi negara maju di dunia.

”Sinergi selama ini telah terjalin dengan baik. Jaringan yang erat antara moneter dan fiskal itu akan terus kami jaga betul dan kami akan terus berdiskusi. To a very strong policy for decision of center bank and minister finance, yang sesuai dengan, around the globe. Pilar-pilar itu sangat penting,” katanya.

Baca Juga: Inflasi Awal Tahun Terkendali, BI: Hasil Sinergi yang Semakin Erat

Adapun Perry mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengeluarkan kebijakan moneter yang dapat mendukung stabilitas serta mempererat sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk memastikan inflasi tahun ini berada dalam sasaran 1,5-3,5 persen. Tingkat inflasi Januari 2024 sebesar 2,57 persen secara tahunan atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,61 persen, sehingga inflasi tetap berada dalam sasaran.

Laporan: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: