Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mineral Ini Bakal Jadi Incaran Industri di Masa Depan

Mineral Ini Bakal Jadi Incaran Industri di Masa Depan Kredit Foto: Dss+
Warta Ekonomi, Jakarta -

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif mengatakan, pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan mineral kritis dan mineral strategis ke depan.

"Mineral kritis dan mineral strategis nantinya akan diarahkan kepada tiga industri strategis," ujar Irwandy dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (6/2/2024). 

Irwandy menyebut, industri strategis yang pertama, adalah industri yang terkait dengan kendaraan listrik atau industri baterai untuk mobil dan motor listrik. Yang mana industri tersebut, ekosistemnya akan membutuhkan mineral strategis dan mineral kritis yang sangat banyak.

Baca Juga: Mayoritas Masyarakat Sadar akan Manfaat Kendaraan Listrik, Tapi Masih Belum Mau Mengadopsi

"Nanti akan ada pembahasan bagaimana produk tembaga dan emas yang akan dikembangkan setelah selesainya smelter di Gresik oleh Freeport dan di Nusa Tenggara Barat oleh Amman Mineral, yang akan merubah produk tembaga kita dari konsentrat tembaga ke katoda tembaga secara keseluruhan dan dari anodanya akan menghasilkan emas," ujarnya. 

Hal tersebut, juga akan menunjang terhadap industri strategis yang kedua, yaitu industri terkait energi solar atau energi matahari, baik baterai maupun panel surya. 

Kemudian industri ini juga membutuhkan kuarsit atau pasir kuarsa yang kualitasnya ditingkatkan, sehingga bisa membentuk komponen-komponen atau ekosistem di dalam industri energi solar.

"Dan yang terakhir, yang ketiga, industri strategis yang menjadi perhatian pemerintah dalam konsumsi mineral strategis dan kritis adalah untuk industri pertahanan dan kesehatan," ucapnya. 

Baca Juga: Kembangkan Ekosistem EV, Pemerintah Dorong Produksi Kendaraan Listrik

Guna mendukung industri strategis tersebut, Irwandy juga memaparkan kebijakan pertambangan terkait mineral kritis dan mineral strategis ke depan. 

Salah satu diantaranya adalah peningkatan eksplorasi sumber daya cadangan minerba termasuk potensi logam tanah jarang dan mineral kritis yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam kebutuhan teknologi di masa depan.

Kemudian dengan melakukan kemandirian dan pemenuhan bahan baku industri dari komoditas yang ada di dalam negeri, dan dengan melakukan peningkatan nilai tambah mineral atau hilirisasi.

"Serta dengan menaruh perhatian kepada mineral strategis pada mineral utama, ikutan, dan sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian dan juga mineral kritis," tandasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: