Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunci Menang Pemilu, Andi Arief: Personal Branding, Tim, Mesin Politik

Kunci Menang Pemilu, Andi Arief: Personal Branding, Tim, Mesin Politik Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan ada tiga faktor kunci untuk pemenangan calon di kontestasi politik baik pilpres, pileg, maupun pilkada.

Pertama adalah kekuatan figur atau personal branding. Kedua, kekuatan tim pemenangan dan ketiga, kekuatan politiknya.

Baca Juga: AHY Bertemu Jokowi, Elite Demokrat Jabar: Tanda Sinyal Positif...

Personal branding itu 60%, 30% itu tim, 10% kekuatan politiknya,” ujarnya dalam diskusi bedah buku Personal Branding for Politician di Auditorium RRI Jakarta (7/2/2024).

Menurutnya, ketiga faktor ini harus digarap secara bersamaan, tak bisa cuma mengandalkan salah-satunya dan mengesampingkan yang lain. Tak bisa hanya mengandalkan personal branding tapi tak didukung kekuatan tim dan mesin partai. “Personal branding ini penting untuk yang sudah punya track record,” tambahnya.

Dalam diskusi tersebut penulis buku Personal Branding for Politician sekaligus pakar marketing Yuswohady, menyarankan para capres/cawapres, caleg, dan cagub/cabup, cawalkot harus mulai melakukan pendekatan pemasaran strategis (strategic marketing) dalam memenangkan kontestasi politik.

Dengan pendekatan itu maka para kandidat capres/cawapres, caleg, dan cagub/cabup, cawalkot harus menekankan pada keunggulan kompetitif (competitive advantages) dari politisi. Yaitu mengutamakan kekuatan kompetensi, karakter, visi-misi-program yang diusung oleh kandidat.

Penulis lebih dari 70 buku tentang bisnis dan pemasaran ini mengingatkan bahwa personal branding bukanlah pencitraan tapi betul mengandalkan kekuatan karakter, kompetensi, dan visi-misi-program si politisi secara genuine dan otentik.

“Di era media yang terbuka dan transparan sekarang ini, tak bisa lagi personal branding dilakukan dengan pendekatan pencitraan dengan menyembunyikan kejelekan dan kelemahan si politisi,” tambahnya.

Baca Juga: AHY Kritik Pembiayaan Negara Melalui Peningkatan Utang

Bedah buku ini diselenggarakan di Auditorium Jusuf Ronodipuro, RRI Jakarta yang dihadiri para politisi, konsultan politik, praktisi media publik, pakar/pengamat media diantaranya Andi Arief (politisi Partai Demokrat), Amir Arief (Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK), Janoe Arijanto (Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, PPPI), Agus Sudibyo (pakar komunikasi sekaligus Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI), Sunarto Ciptoharjono (Ketua Asosiasi Ketua Umum Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia, AROPI) dan Hery Trianto (Direktur Bisnis Indonesia).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: