
"Sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah," ungkap Habiburokhman dalam konferensi pers di Jakarta pada Minggu (11/2/24).
"Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film tersebut,” tambahnya.
Petinggi Partai Gerindra itu juga menilai ada tendensi atau maksud tertentu dari keluarnya film tersebut.
Ia menilai adanya upaya mendegradasi pemilu dengan narasi tak berdasar sebagaimana disampaikan tiga pakar dalam film tersebut.
“Saya kok merasa sepertinya ada tendensi keinginan untuk menyabotase Pemilu, bukan menyabotaselah, ingin mendegradasi Pemilu ini dengan narasi yang sangat tidak berdasar," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement