Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inspirasi Couplepreneur: dari Kerugian Miliaran hingga Melantai di Bursa

Inspirasi Couplepreneur: dari Kerugian Miliaran hingga Melantai di Bursa Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasangan entrepreneur Nanang Suherman dan Yeni Isnawati telah menginspirasi banyak orang melalui perjalanan bisnis mereka yang penuh tantangan. Dari awal yang sulit, mereka berhasil mengubah keadaan dari modal minus dan kerugian miliaran rupiah hingga sukses melantai di bursa saham.

Kisah kesuksesan mereka dimulai dari masa pacaran, di mana keduanya sudah mulai terlibat dalam dunia bisnis. Nanang, dengan pengalaman bisnis sejak sebelum menikah, dan Yeni, yang saat itu masih bekerja sebagai trainer di salah satu BUMN, bersama-sama menjalani perjalanan penuh liku-liku ini.

"Saat itu saya bekerja sebagai trainer di salah satu BUMN sambil mengerjakan skripsi tugas akhir, di sela-sela waktu saya membantu calon suami saya terjun di dunia wirausaha,” ujar Yeni.

Tidak hanya sekali atau dua kali, pasangan ini mengalami kegagalan dalam berbagai bisnis sebelumnya. Mulai dari usaha besi tua hingga bisnis produksi penggilingan biji plastik, mereka harus berurusan dengan utang yang terus menumpuk. Namun, tekad dan semangat mereka untuk berhasil tidak pernah padam.

"Saat suami berbisnis besi tua saya merapikan catatan usaha, rekap nota pembelian, dan penjualan sampai nombok modal dari gaji saya," kenang Yeni mengingat awal mula berwirausaha.

Couplepreneur ini mengalami berbagai tantangan dalam mengelola bisnis mereka, terutama dalam bisnis besi tua dan penggilingan biji plastik. Kesalahan dalam pengelolaan sistem bisnis menyebabkan kerugian besar, yang akhirnya mengakibatkan akumulasi hutang hingga milyaran rupiah. 

Proses produksi terhambat akibat pengurangan bahan baku yang tidak terkontrol, sehingga modal habis terkuras. Bahkan, kondisi finansial mereka memburuk hingga harus tinggal di kosan sempit, terutama setelah Yeni melahirkan anak pertama.

Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Bisnis Sukses dari Nol: Panduan Menuju Kesuksesan

Setelah mengalami kebangkrutan dalam bisnis sebelumnya, pasangan ini memutuskan untuk membuka bisnis kuliner. Yeni, yang pada saat itu bekerja di salah satu bank BUMN, bersama dengan Nanang, memiliki ide untuk memulai bisnis tersebut.

Mereka menemukan sebuah toko kecil yang dapat disewa di daerah Karangploso, Malang. Dengan modal yang terbatas, mereka memutuskan untuk memulai bisnis kuliner tersebut dengan menggunakan sisa modal yang dimiliki saat itu.

Yeni membantu menjalankan usaha tersebut setelah pulang kerja di sore hari. Namun, akibat kebangkrutan dalam bisnis sebelumnya, mereka tidak memiliki cukup uang untuk menyewa tempat tinggal. Akhirnya, Yeni harus tidur di lapak warung setelah pulang kerja, sementara Nanang membantu menjalankan bisnis di sore harinya. Pada saat itu, mereka belum mampu untuk menggaji karyawan.

Nanang aktif mempromosikan bisnisnya dengan membagikan brosur dan melayani pesanan pengiriman agar usahanya semakin dikenal. Namun, mereka mengalami kendala ketika gerobak mereka dicuri orang, sehingga Nanang harus memindahkan penjualan ke daerah Sukarno Hatta, Malang, yang memiliki lingkungan pasar lebih ramai. Dari sinilah bisnis mereka mulai dikenal oleh masyarakat.

“Dalam menjalankan bisnis, kami, sebagai pasangan couplepreneur, percaya bahwa kunci kesuksesan terletak pada berbagi peran tanpa saling berebut, dan memahami kelemahan serta kelebihan masing-masing. Sebagai pemimpin di perusahaan, saya fokus membangun sinergi dan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk UMKM dan eksternal,” ujar Nanang.

Baca Juga: Transformasi Digital: Pemberdayaan UMKM Perempuan Menuju Keunggulan Bisnis

Yeni dan Nanang secara aktif berdiskusi untuk mengidentifikasi peluang baru dalam bisnis kuliner, terutama di kota-kota besar. Yeni berperan dalam menguatkan validasi ide menjadi sistem dan mengeksekusi ide-ide tersebut dengan target eksekusi yang terukur, yang kemudian dikomunikasikan kepada tim sebagai data evaluasi.

Nanang menegaskan, “Profesionalisme dalam bekerja adalah kunci utama kesuksesan. Tidak ada masalah bisnis di dalam urusan rumah tangga.” 

Pernyataan tersebut diamini Yeni yang menambahkan, “Saat ini kami mengajarkan mindset menjadi entrepreneur kepada anak-anak kami.”.

Akhirnya, bisnis yang mereka bangun dari awal dengan modal minus dari kerugian bisnis sebelumnya, berkembang menjadi sebuah holding company. Perusahaan mereka berhasil melantai di bursa dan akan tercatat pada tanggal 15 Februari 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: