Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Salah Kaprah Jadi Penyebab Minimnya Kepercayaan terhadap DPR

Salah Kaprah Jadi Penyebab Minimnya Kepercayaan terhadap DPR Puan Maharani Bicara Soal Bencana, Resesi, hingga Judi di Pembukaan Masa Sidang II DPR RI | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar buka suara terkait dengan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Ia mengungkapkan bahwa hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat yang menyamakan lembaga tersebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Hanya Akan Menyalurkan Hak Pilih untuk Pilpres dan Pileg DPR RI, Ini Alasannya!

"Masih tingginya stigma negatif dalam masyarakat, salah satunya disebabkan karena masih banyaknya pemikiran masyarakat bahwa DPR itu ya DPR RI, meskipun yang dimaksud itu DPRD. Sehingga ketika ada perilaku Buruk dari anggota DPRD, maka masyarakat menyebutnya sebagai perilaku DPR RI," ujar Indra, dilansir Selasa (13/2).

Oleh karenanya, ia mengatakan edukasi masyarakat terkait dengan politik perlu ditingkatkan. Maka, ketika berbicara tentang lembaga negara tertentu yang bermasalah, narasi yang terbangun tidak selalu DPR RI. 

Sementara Pakar Komunikasi Politik dari Unpad, Kuntho Adi Wibowo menyontohkan saat anggota DRPD DKI Jakarta yang tertangkap kamera "bermain judi online" saat rapat. Narasi yang terbangun di masyarakat itu dilakukan oleh anggota DPR RI.

Hal itu tentu sangat merugikan lembaga DPR RI secara keseluruhan. Sehingga hal tersebut berdampak pada tingginya stigma negatif di masyarakat terhadap DPR RI. Pada akhirnya juga mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada instansi DPR RI. 

Baca Juga: Pantun Puan di Paripurna DPR: Pemilu Gak Bebas? Rugi Dong! Yang Benar Aja

Tidak hanya itu, dalam diskusi tersebut baik Indra maupun Kuntho berharap masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari mendatang. Tidak hanya memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, melainkan juga memilih calon legislatif yang akan duduk di kursi DPR RI mendatang dengan bijak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: