Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Cuma Baterai, Yuk Kenalan Sama Komponen Kendaraan Listrik

Gak Cuma Baterai, Yuk Kenalan Sama Komponen Kendaraan Listrik Kredit Foto: Unsplash/Waldemar Brandt
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tak dapat dipungkiri menjadi salah satu moda transportasi yang saat ini digemari oleh masyarakat dunia. 

Peralihan masyarakat dalam menggunakan kendaraan dari berbasis bahan bakar minyak (BBM) atau fosil ke EV tak lepas dari isu meningkatnya suhu global akibat polusi yang disebabkan oleh pembakaran fosil untuk energi. 

Berkembangnya dunia otomotif yang terlihat dari beberapa perusahaan otomotif dunia untuk mengembangkan kendaraan berbasis listrik atau baterai. 

Melihat hal tersebut, berikut merupakan beberapa komponen yang perlu diketahui oleh masyarakat mengenai struktur dari kendaraan listrik. 

Baterai Traksi

Baterai traksi fungsi utamanya adalah menyimpan dan mengalirkan arus listrik searah (direct current) ke inverter, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor traksi. Ketika controller mengirimkan sinyal, maka baterai traksi akan langsung memindahkan arus listrik ini supaya bisa menggerakkan motor traksi.

Baterai traksi dibuat dengan struktur yang kokoh dan kekar agar komponen terpenting ini tidak mudah rusak. Selain itu, baterai traksi juga didesain agar bisa diisi ulang berkali-kali. Umumnya, baterai traksi berjenis lithium-ion karena daya tahannya yang baik.

Inverter

Selanjutnya adalah Inverter, arus listrik direct current (DC) dari baterai traksi akan dialirkan ke inverter terlebih dahulu untuk diubah menjadi arus listrik alternating current (AC) atau bolak-balik. Jadi, saat controller mengirimkan sinyal ke baterai traksi, listrik DC diubah menjadi listrik AC oleh inverter untuk menggerakkan motor traksi.

Sebaliknya, ketika terjadi pengereman, inverter mengubah arus listrik AC menjadi DC. Gunanya agar bisa mengisi daya baterai kembali. 

Dimana, inverter juga mengontrol tekanan pada pedal gas, di mana inverter bisa mempercepat dan memperlambat laju motor. Pada mobil listrik, biasanya inverter yang digunakan adalah bi-directional inverter.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Dianggap Mampu Hemat Subsidi Energi pada APBN

Motor Traksi

Komponen lainya adalah, motor traksi atau sebuah dinamo listrik yang fungsinya menggerakkan transmisi dan roda. Bisa dikatakan bahwa motor traksi menjadi komponen mobil listrik yang sangat penting dalam performa mobil listrik yang Anda kendarai. 

Motor traksi dapat berputar hingga 18.000 rpm. Jenis motor traksi yang paling banyak digunakan adalah Brushless DC Traction Motor (BLDC). Sementara pada mobil listrik bertenaga baterai (BEV), motor traksi menggantikan fungsi Internal Combustion Engine (ICE).

Controller

Kemudian, salah satu komponen mobil listrik yang utama, yaitu controller memiliki fungsi utama sebagai pengatur daya listrik yang tersalurkan dari baterai menuju inverter, kemudian menggerakkan motor traksi. Sinyal yang dikirimkan oleh controller ini berasal dari pedal mobil yang diinjak oleh pengemudi. Pedal mobil juga mengatur berapa banyak tekanan maupun frekuensi pada motor, sehingga mempengaruhi laju mobil.

Auxiliary Battery

Mobil listrik ternyata memiliki lebih dari satu baterai, yaitu tambahan daya listrik dalam bentuk auxiliary battery. 

Komponen mobil listrik ini digunakan sebagai tempat penyimpanan dan penyedia arus listrik untuk menghidupkan aksesoris mobil yang bukan termasuk komponen utama.

Contohnya seperti air conditioner di mobil, wiper, alarm, lampu mobil, dan lain sebagainya. Selain itu, auxiliary battery juga bisa digunakan sebagai baterai cadangan jika sewaktu-waktu baterai traksi mengalami masalah.

Charger

Komponen lainya adalah, Charger yang termasuk sebagai komponen mobil listrik yang sifatnya mendukung, alias tidak benar-benar wajib ada di setiap mobil listrik. Ini dikarenakan sejumlah tipe mobil listrik seperti All-New Nissan Kicks e-Power tidak membutuhkan charger untuk mengisi daya listrik pada mobil.

Cara kerja charger adalah mengisi daya baterai dengan arus listrik AC dari PLN, lalu diubah menjadi arus listrik DC yang disimpan di dalam baterai traksi. Secara umum, ada dua jenis charger pada mobil listrik. Pertama, on-board charger yang terpasang di dalam interior mobil. Kedua, off board charger yang berada di luar eksterior mobil.

Baca Juga: Mayoritas Masyarakat Sadar akan Manfaat Kendaraan Listrik, Tapi Masih Belum Mau Mengadopsi

Sistem Termal

Sistem termal dimana, ketika seseorang mengemudikan mobil listrik, maka suhu pada mesin mobil menjadi panas. Di sinilah peran sistem termal, yaitu komponen mobil listrik yang berfungsi sebagai pendingin mesin mobil. 

Ini juga termasuk menjaga suhu motor traksi dan berbagai komponen elektrikal lainnya. Dengan begitu, komponen mobil tetap berada dalam suhu normal meskipun mobil listrik melaju kencang dalam waktu yang lama.

DC Converter

DC converter yang mengatur Arus listrik DC yang didapatkan dari baterai traksi bersifat tegangan tinggi sehingga diperlukan DC converter untuk mengubahnya menjadi arus listrik bertegangan rendah. 

Tujuannya agar listrik tersebut bisa dimanfaatkan oleh komponen mobil listrik lainnya yang membutuhkan listrik bertegangan rendah. Terakhir, DC converter juga berfungsi sebagai alat untuk mengisi daya listrik pada baterai

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: