Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentingnya Mengurangi Plastik Sekali Pakai dan Memelihara Hutan Berkelanjutan dalam Aksi Iklim

Pentingnya Mengurangi Plastik Sekali Pakai dan Memelihara Hutan Berkelanjutan dalam Aksi Iklim Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemasan sekali memang praktis digunakan. Sayangnya, meskipun memberikan kemudahan, masalah timbul ketika ratusan juta wadah dan kemasan dibuang setiap harinya.

Produsen yang peduli lingkungan berupaya meninggalkan plastik sekali pakai dan mencari alternatif berkelanjutan. Meskipun ada produk kardus berbasis serat yang menjanjikan, beberapa kendala masih ada, terutama pada jenis kemasan tertentu seperti cincin plastik untuk mengemas enam kaleng. Alternatif yang tersedia, seperti PLA, PHA, PBAT, dan pati, cukup kuat dan mudah terurai secara alami.

Namun, pemilihan bahan yang mudah terurai memberikan tekanan pada sumber daya hutan, yang menjadi bahan baku untuk alternatif ini. Untuk mencapai keberlanjutan yang sejati, perusahaan makanan harus memenuhi permintaan konsumen akan kemasan ramah lingkungan tanpa merugikan hutan yang esensial dalam melawan perubahan iklim.

Kasus Untuk Kemasan Berbasis Serat Berkelanjutan dan Bersertifikat

Kemasan berbasis serat terbuat dari serat alami tanaman, bersifat berkelanjutan, mudah didaur ulang, dan tidak membahayakan lingkungan. Menurut laporan Smithers, pasar kemasan berbasis serat tumbuh pesat, diperkirakan mencapai $503,4 miliar pada tahun 2027. Namun, untuk keberlanjutan, bahan bakunya harus diperoleh secara bertanggung jawab, menjaga keanekaragaman hayati dan praktik kehutanan berkelanjutan.

Meskipun tren adopsi program ketertelusuran dan sertifikasi meningkat, hanya sekitar 13% hutan dunia yang bersertifikat. PEFC, organisasi nirlaba global, mendorong praktik pengelolaan berkelanjutan dengan dukungan sistem nasional. Dengan 71% hutan bersertifikat, logo PEFC memberikan jaminan keberlanjutan produk.

Sistem sertifikasi hutan nasional yang diakui PEFC memberikan peluang bagi pemegang izin pengelolaan hutan, produsen kemasan berkelanjutan, dan peretail. Sertifikasi PEFC mempromosikan transparansi dan perdagangan yang bertanggung jawab, melindungi hutan dari deforestasi dan berperan dalam mitigasi perubahan iklim.

Penggunaan kemasan berkelanjutan dan bersertifikat bukan hanya respons terhadap perubahan iklim, tetapi juga langkah strategis bagi merek. Dengan konsumen yang semakin cerdas dan 64% dari mereka menuntut tanggung jawab keberlanjutan dari peritel dan merek, memprioritaskan bahan kemasan yang bersertifikat seperti PEFC dapat membuat merek menonjol dan membangun loyalitas konsumen. Dengan demikian, mengutamakan bahan kemasan yang diperoleh secara bertanggung jawab memiliki manfaat yang signifikan.

Baca Juga: Climate Change Semakin Nyata, Industri Harus Segera Lakukan Dekarbonisasi

Cara Bisnis Memanfaatkan Standar Hutan untuk Melawan Perubahan Iklim

Dalam menghadapi permintaan solusi kemasan berkelanjutan, produsen kemasan berbasis serat berkomitmen pada keberlanjutan mulai dari sumber bahan. Dengan memastikan produknya benar-benar berkelanjutan, mereka menjadi pemasok pilihan bagi peritel yang memprioritaskan bahan kemasan berkelanjutan.

Contohnya, Suzano, produsen pulp dan kertas dari Brasil, menganggap metodenya sebagai acuan global untuk solusi berkelanjutan dari sumber terbarukan. Klaim Suzano mencakup inovasi teknologi, dukungan riset, pengembangan profesional, implementasi Rencana Produksi Hutan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, serta kontribusi terhadap pemeliharaan masyarakat sekitar.

Grup APRIL, produsen pulp dan kertas terkemuka, mengelola hutan seluas lebih dari 740.000 hektar secara berkelanjutan dan memiliki sertifikasi PEFC. Mereka juga memperluas kawasan bersertifikat PEFC melalui program restorasi ekosistem, menunjukkan komitmen pada keberlanjutan dan restorasi lingkungan.

Baca Juga: Ini Potensi Penyimpanan Karbon pada CCS di Indonesia

Grup April menerapkan metode penanaman melingkar untuk melindungi hutan konservasi dan menyediakan bahan baku berkelanjutan. Dalam rantai nilai berkelanjutan, produsen pulp dan kertas, seperti Suzano dari Brasil dan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), menonjolkan klaim keberlanjutan melalui sertifikasi PEFC dan komitmen pada pengelolaan hutan berkelanjutan.

Rohit Ghosh dari Grup APRIL menekankan pentingnya sertifikasi PEFC sebagai jaminan keberlanjutan, sementara Letchumi Achanah dari Asia Pulp & Paper (APP) menyoroti komitmen keberlanjutan melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab. Merek-merek seperti Circle K juga berkontribusi pada keberlanjutan dengan menggunakan kertas bersertifikat PEFC untuk kemasan makanan sebagai bagian dari upaya mengurangi penggunaan plastik.

Secara keseluruhan, hal ini melibatkan sertifikasi keberlanjutan dalam rantai pasokan dan merumuskan tujuan keberlanjutan membantu industri kemasan berperan dalam aksi iklim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: