Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kegagalan Jokowi Dinilai Sebabkan Harga Beras Masih Tinggi

Kegagalan Jokowi Dinilai Sebabkan Harga Beras Masih Tinggi Kredit Foto: Antara/Umarul Faruq
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Johan Rosihan buka suara terkait dengan harga beras yang masih tinggi di Indonesia.

Dirinya mengatakan kondisi ini terjadi karena kegagalan pemerintah dalam memproduksi beras hingga buruknya tata kelola logistik terkait mulai dari hulu sampai ke hilir. Ia menyayangkan tak ada solusi konkret akan hal ini dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Prabowo Terima Penganugerahan Jenderal Bintang 4 dari Presiden Jokowi

“Presiden Jokowi yang tidak bisa memberi solusi atas kenaikan harga beras bahkan hanya menyalahkan perubahan cuaca sehingga produksi berkurang dan harga beras menjadi naik, Saya tegaskan persoalan beras tidak sesederhana itu”, kata Johan, dilansir Kamis (29/2).

Johan menambahkan memang benar terjadi penurunan produksi beras akibat perubahan iklim tapi jumlahnya tidaklah signifikan, justru penyebab signifikan dari terus menurunnya produksi beras adalah terjadinya laju alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian yang terus meningkat setiap tahun, dan penurunan produktivitas padi dan beras akibat dari penggunaan pupuk dan pestisida berlebih.

Dirinya mendorong pemerintah untuk segara melakukan terobosan misalnya dengan memberikan dukungan yang besar terhadap petani  hingga menghadirkan sistem tanam yang lebih baik di Indonesia.

“Saya mendorong peningkatan produksi beras melalui penggunaan padi unggul bersertifikat untuk mendongkrak produktivitas dengan system budidaya yang lebih baik dengan memberdayakan para penyuluh pertanian dan perlindungan kepada petani secara optimal, selain itu pemerintah mesti mengatasi kondisi ‘food looses’ (kehilangan) padi yang masih besar di Indonesia melalui penanganan pascapanen yang tepat,” ujar Johan.

Johan melanjutkan bahwa persoalan kelangkaan dan harga beras yang terus meroket ini, jangan hanya dilihat bahwa harga dunia sedang tinggi atau menyalahkan cuaca, namun pemerintah sendiri gagal melakukan perbaikan tata kelola beras dan angka produksi terus menurun setiap tahun, bahkan dari sisi rata-rata konsumsi beras malah mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir yang menurut data BPS cenderung menurun 11,6% konsumsi beras per kapita.

Ia menandaskan bahwa pemerintah harus memperbaiki kondisi pasar beras di Indonesia, sehingga harga dapat lebih stabil dan stok di pasaran tidak langka seperti sekarang.

Baca Juga: SETARA Anggap Pemberian Jenderal Kehormatan adalah Manuver Jokowi 'Menanam' Jasa ke Prabowo

“Saya menganjurkan agar segera diperbaiki pola distribusi beras yang lebih efisien di seluruh wilayah Indonesia serta integrasi harga beras di pasaran mengingat harga beras domestik cenderung lebih tinggi dibandingkan harga beras internasional,” kata Johan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: