Srikandi Energi Indonesia menggelar kegiatan Srikandi Energi Outlook 2024 dengan tema “Kemandirian Energi dan Kesetaraan Akses Menuju Net Zero Emission 2060” di Aula Gerakan Bhineka Nasionalis, Jakarta Pusat.
Dalam acara tersebut, hadir sebagai keynote speaker Bapak Sahid Junaidi selaku Sekretaris Dirjen EBTKE mewakili Menteri ESDM.
Acara ini juga menghadirkan narasumber bidang energi yaitu Bapak Hery Haerudin selaku Vice President Pertamina Energi Institute, Khoiria Oktaviani selaku Communication & Public Manager Kementerian ESDM, Ugan Gandar selaku aktivis energi Indonesia, dan Arie Gumilar selaku Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu.
Dalam sambutanya, Annisa Nuril Deanty selaku Direktur Eksekutif Srikandi Energi Indonesia menyampaikan, “Pengarusutamaan gender pada sektor energi perlu diimplementasikan dalam segala lini kementerian, dari mulai perencanaan, anggaran, dan implementasi program harus melihat aspek kesetaraan gender.”.
“Perlu kolaborasi dan penguatan kapasitas antar lembaga, baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam analisa gender dan implementasi pengarusutamaan gender dalam sektor energi,” tegasnya dalam pidato pembuka.
Hal ini diperkuat dengan paparan keynote speaker yang diwakili oleh Sahid Junaidi selaku Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM. Dia menyampaikan bahwa dengan melihat potensi energi terbarukan di Indonesia yang cukup besar, maka perlu melibatkan peran perempuan dan laki-laki yang seimbang dalam mewujudkan kedaulatan energi.
Pada sesi pemaparan narasumber, Hery Haerudin selaku VP Pertamina Energy Institute menyampaikan, “Mengenai peranan Pertamina dalam mencapai Net Zero Emission 2060. Saat ini Pertamina berkomitmen dalam percepatan pencapaian Net Zero Emission dengan membangun bisnis baru yang meliputi pengembangan energi terbarukan, EV charging dan battery swap, natural based solutions, pengembangan hidrogen biru/hijau, pembangunan ekosistem baterai dan EV, Biofuel, CCS/ CCUS terintegrasi, serta bisnis pasar karbon.”
Pada sesi yang sama, aktivis energi Indonesia yakni Ugan Gandar menyampaikan, “Lebih menekankan pada keterlibatan anak muda dalam transisi energi. Ruang-ruang tersebut harus mampu di isi oleh anak muda karna anak muda generasi penerus bangsa.”
Acara dilanjutkan pemaparan dari Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina, Arie Gumilar, yang menyampaikan terkait dengan potensi energi di Indonesia yang cukup melimpah. “Melihat data potensi energi terbarukan, kita hanya menggunakan 0,3 % dari potensi yang ada.”
Arie juga menekankan hal yang sama yakni dalam percepatan transisi ruang tersebut harus diisi oleh anak muda.”
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Khoiria Oktaviani selaku Communication dan Public Manager Kementerian ESDM. Dia menyampaikan, “Keterlibatan perempuan dalam sektor energi hanya 32 persen dibandingkan dengan laki-laki. Mereka masih dipandang sebelah mata karena pandangan stereotip bahwa sektor energi adalah pekerjaan laki-laki. Padahal, potensi perempuan untuk terlibat mewujudkan transisi energi terbarukan menuju target nol emisi 2060 sangat besar. Maka Perlu kolaborasi bersama dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement