Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Pede Kehadiran Kartu Debit Visa Contactless Bakal Dongkrak Transaksi 20%

BTN Pede Kehadiran Kartu Debit Visa Contactless Bakal Dongkrak Transaksi 20% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mendorong transaksi dan meningkatkan dana murah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meluncurkan Kartu Debit BTN Visa Contactless. Sejalan dengan perubahan logo, BTN merilis kartu tersebut dengan desain yang lebih fresh dan manfaat yang lebih banyak bagi nasabah.

Direktur Distribution & Institutional Funding BTN, Jasmin pada saat peluncuran kartu debit BTN visa contactless di Jakarta, Sabtu (9/3/2024), menilai kartu tersebut dapat menjadi solusi di tengah meningkatnya permintaan konsumen akan metode pembayaran yang cepat, mudah, dan aman, serta untuk memperluas layanan perbankan digital yang inovatif.

“BTN meluncurkan Kartu Debit BTN Visa Contactless untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas kepada nasabah dalam bertransaksi secara digital, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi saat ini. Transformasi digital yang kami lakukan adalah bentuk strategi perseroan untuk menjadi bank yang lebih modern dan kekinian untuk mendukung pertumbuhan transaksi dan dana masyarakat, ditopang oleh kualitas layanan yang lebih baik di era digitalisasi ini,” kata Jasmin. Baca Juga: RUPST BTN Sepakat Bagikan Dividen Rp700,19 Miliar atau 20% dari Laba Bersih 2023

Selama 5 tahun terakhir, trend penggunaan Kartu Debit BTN selalu meningkat. Untuk tahun ini, Jasmin optimis transaksi kartu debit bisa tumbuh 18-20% yang ditopang dengan hadirnya fitur contactless. Selama tahun 2023, jumlah transaksi Kartu Debit BTN tumbuh 17% jika dibandingkan tahun 2022.

Jasmin menjelaskan, nasabah BTN masih meminati penggunaan kartu debit kendati tren penggunaan ponsel untuk bertransaksi melalui teknologi tertentu, seperti halnya Quick Response Indonesia Standard (QRIS), semakin meningkat. Hal ini karena kartu debit dinilai praktis dan nyaman untuk digunakan, serta didukung oleh ketersediaan infrastruktur. “Umumnya, kartu debit lebih banyak digunakan untuk transaksi dengan nominal lebih tinggi di e-commerce maupun di luar negeri. Sedangkan QRIS lebih banyak digunakan untuk transaksi nominal kecil di bawah Rp100 ribu sehingga lebih tepat sebagai pengganti uang tunai,” ujar Jasmin.

Untuk diketahui, dengan adanya teknologi contactless, nasabah dapat melakukan tap pada mesin EDC di kasir, sehingga tidak terjadi perpindahan kartu antara nasabah dan kasir saat bertransaksi yang dapat berisiko pada berpindahnya informasi nasabah ke orang lain. Selain itu, untuk transaksi e-commerce, BTN meningkatkan keamanan transaksi dengan menggunakan real time decision untuk antisipasi penyalahgunaan data kartu debit.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengapresiasi peluncuran kartu debit BTN Visa Contactless karena langkah tersebut menjadikan BTN bagian dari komunitas global. "Dengan kartu ini, BTN telah mengikuti standard global dari kartu debit yang dapat digunakan di semua negara, dengan demikian BTN bergabung dengan komunitas global," kata Riko. 

Riko menjelaskan, ada setidaknya 130 juta merchants di seluruh dunia yang menerima kartu debit contactless visa, sehingga nasabah BTN dapat memanfaatkannya. " Selain itu, dengan kartu debit BTN Visa contactless artinya BTN telah melakukan lompatan teknologi karena nantinya teknologi ini kelak dapat disematkan di jam tangan, cincin atau wearable devices yang lain," terang Riko. Baca Juga: Rilis Logo Baru, BTN Makin Mantap Lanjutkan Transformasi

Selama lima tahun terakhir, tren penggunaan Kartu Debit BTN selalu meningkat, seiring dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), terutama dana murah. Adapun komposisi dana murah atau current account savings account (CASA) mengalami peningkatan menjadi 53,7 persen pada tahun 2023, naik dari sebelumnya yang mencapai 48,5 persen pada tahun 2022. Hingga akhir 2023, BTN membukukan DPK sebesar Rp349,9 triliun, bertumbuh 8,7% year-on-year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp321,9 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: