Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Ekonomi Global Melambat, Lautan Luas Optimistis Tumbuh Tahun Ini

Meski Ekonomi Global Melambat, Lautan Luas Optimistis Tumbuh Tahun Ini Kredit Foto: Lautan Luas
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) optimistis kinerja pada tahun ini tetap tumbuh meski dibayangi potensi imbas resesi global. Manajemen LTLS telah menyiapkan langkah strategis guna mendongkrak kinerja di tahun naga kayu ini.

Optimisme juga didasari dari Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5%. Prospek ini dipengaruhi oleh membaiknya ekspor sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia serta tetap baiknya permintaan domestik didukung oleh positifnya keyakinan pelaku ekonomi.

Investor Relation Manager PT Lautan Luas Tbk Eurike Hadijaya mengungkapkan meskipun terdapat ketidakpastian geopolitik dan harga energi yang volatilitasnya berlanjut, LTLS tetap optimis mengenai prospek jangka panjangnya.

Ada beberapa upaya yang dilakukan Perseroan untuk memitigasi tantangan-tantangan yang muncul, antara lain dengan mencoba mengamankan bahan baku yang sulit didapat lebih awal, dan dengan menjaga tingkat likuiditas, serta peninjauan kontrak jangka panjang guna menghindari volatilitas kondisi perekonomian.

Baca Juga: Fokus Produksi Nikel, Harita Optimis Akan Masa Depan Kendaraan Listrik

"Kami masih melihat potensi yang baik di tahun 2024, karena di sepanjang tahun 2023 LTLS sudah melakukan banyak upaya untuk memastikan munculnya peluang-peluang yang menjanjikan di tahun berikutnya. LTLS juga akan fokus mengeksplorasi basis konsumen dengan produk yang sudah ada, mengembangkan produk baru, merambah pengembangan anorganik di industri makanan, perawatan pribadi dan rumah tangga, dan pengelolaan air," jelas Eurike dalam keterangan resminya.

Sepanjang tahun 2023, LTLS berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 7,3 triliun. Angka tersebut turun 7% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Hasil tersebut juga turut mempengaruhi kinerja laba perusahaan. Adapun tahun lalu LTLS mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 161 miliar lebih rendah dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 321 miliar.

Penurunan, kinerja ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas. Menurut laporan Prospek Pasar Komoditas edisi April 2023 yang dirilis Bank Dunia, harga komoditas diperkirakan turun 21% pada tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain potensi resesi global, kenaikan suku bunga, dan perbaikan pasokan.

Industri kimia juga terdampak oleh penurunan harga dan volatilitas harga bahan kimia dasar dan khusus. Berdasarkan data dari BPS, harga bahan kimia dasar dan khusus di Indonesia pada tahun 2023 turun sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Setiap tahun kinerja positif berkelanjutan dapat kami raih, terutama karena didorong oleh strategi Perseroan untuk hadir di seluruh Indonesia sambil menjaga komitmennya untuk menghasilkan bahan kimia berkualitas tinggi. Selain itu, pelaksanaan proses produksi dan distribusi yang dilakukan secara terintegrasi telah memungkinkan LTLS untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan manajemen biaya, serta melakukan upaya pemasaran yang efektif," tambah Eurike.

Baca Juga: Optimis akan Pasar Kendaraan Listrik, Dharma Grup Genjot Pengembangan Infrastruktur EV

LTLS akan mengoptimalisasi konsolidasi bisnis pengolahan air guna mempromosikan praktik bisnis berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan perseroan. Mulai 2 Januari 2024, seluruh kegiatan industri pengolahan air ditangani oleh PT Lautan Air Indonesia (LAI).

Secara umum,  pertumbuhan pendapatan Lautan Luas diharapkan lebih dari 10% di tahun ini. Industri sektor makanan minuman, air bersih dan personal home care tetap menjadi fokus bisnis LTLS. Berdasarkan laporan keuangan LTLS, penjualan LTLS tetap stabil di Q3 dan Q4 sebesar 1,9 Triliun. Selain itu laba itu LTLS naik dari 43 miliar pada Q3 menjadi 53 miliar pada Q4. Ini menunjukkan performa QoQ LTLS membaik di Q3 dan Q4.

“Kami juga tetap menjalankan upaya untuk mempertahankan arus kas yang positif seperti yang telah dicapai sebelumnya." jelas Eurike.

Guna menjaga stabilitas, LTLS menjalankan beberapa upaya penting seperti menyediakan cadangan persediaan yang cukup guna memastikan pemenuhan pasok pada konsumen, meminimalisasi pengeluaran modal dan mengawasi pergerakan piutang. Selain itu Perseroan juga berupaya dalam mengelola arus kas dan tenaga kerja dengan baik.

Dalam segmen usaha distribusi dan manufaktur, LTLS mengantisipasi dan memitigasi kelangkaan bahan baku, yang disebabkan oleh masalah pasok dan pengiriman, merupakan prioritas Perseroan. Selain itu harga-harga produk Perseroan juga selalu disesuaikan dengan peningkatan harga pasar dan Perseroan tetap memastikan upaya penghematan tetap dijalankan.

Selain itu, guna memperkuat nilai saham LTLS juga akan meneruskan kegiatan pembelian saham kembali atau buyback. Buyback merupakan salah satu bentuk usaha LTLS untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham LTLS, sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada LTLS dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien.

Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui Bursa, LTLS  menunjuk PT Samuel Sekuritas sebagai anggota Bursa untuk melakukan buyback.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: