Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Geram Sudah 3 Minggu Gas 3kg Langka di Semarang, 'Ini Meresahkan!'

PKS Geram Sudah 3 Minggu Gas 3kg Langka di Semarang, 'Ini Meresahkan!' Warga mendaftar untuk membeli gas elpiji 3 kilogram subsidi di salah satu pangkalan gas Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan pembelian gas elpiji 3 kilogram wajib menggunakan KTP per 1 Januari 2024 dan hanya masyarakat terdata yang boleh membeli gas subsidi tersebut. | Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Semarang -

Ketua Fraksi PKS di DPRD Jawa Tengah Agung Budi Margono menegaskan situasi ekonomi rakyat saat ini meresahkan, pasalnya, di tengah kebutuhan masyarakat akan gas elpiji selama bulan Ramadhan, masyarakat Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Blora justru dirisaukan dengan sulitnya mendapatkan gas tabung bersubsidi 3 kilogram.

"Kelangkaan tersebut bahkan dikabarkan telah terjadi sejak 3 minggu terakhir sebelum memasuki bulan puasa," kata Agung.

Tak hanya itu, masyarakat bahkan sampai mencari gas 3 kilogram ke daerah lain dikarenakan seluruh kios hingga pangkalan gas terdekat kehabisan stok.

"Bahkan tak sedikit dari masyarakat rela membeli gas tabung 3 kilogram ke pengecer dengan harga yang sangat tinggi, yakni Rp25,000 di wilayah Semarang dan Rp30,000 di wilayah Blora," tambahnya.

Sementara itu, masyarakat yang tak sanggup membelii gas elpiji kemudian terpaksa menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak buka puasa dan sahur selama bulan Ramadhan.

"Kelangkaan ini jelas sangat meresahkan masyarakat, karena kebutuhan sedang tinggi untuk puasa namun ketersediaan tipis. Beberapa saya dengar terpaksa membeli eceran dengan harga yang tinggi sampai tiga puluh ribu rupiah. Miris sekali. Yang paling membutuhkan malah yang paling terdampak,” tuturnya.

Ia pun meminta pemerintah segera menelusuri penyebab kelangkaan untuk kemudian mengatasi kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram yang tengah merisaukan masyarakat saat ini.

"Kami dengan tegas meminta Pemprov Jateng segera menelusuri penyebab kelangkaan untuk kemudian segera mengatasi masalah (kelangkaan) ini. Apakah karena pengurangan kuota atau bagaimana?" tanyanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: