Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Adiksi, Batasi Waktu Anak Bermain Gawai

Cegah Adiksi, Batasi Waktu Anak Bermain Gawai Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Blitar -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial” pada Rabu (27/3/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen. Edukasi sejak dini membantu anak-anak tidak terjerumus penggunaan perangkat digital berlebihan. Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama mengatakan, orangtua harus mengontrol anaknya agar bebas dari adiksi terhadap gawai, media sosial, maupun bermain game.

“Kita batasi waktu penggunaan. Kapan saja, berapa lama. Kita batasi screen-nya. Kalau larut justru menimbulkan adiksi,” kata Bayu saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (27/3/2024).

Setiap individu merasa senang mendapat validasi sosial, seperti dapat komentar, like, share di media sosial. Secara bersamaan, terdapat hormon dopamin yang bekerja di otak. Hormon ini menciptakan kesenangan, sehingga mendorong individu untuk terus berkomentar, scrolling, dan posting.

Baca Juga: Tetap Waspada, Bahaya Internet Bukan Hanya Penyalahgunaan Data Pribadi

Adiksi terhadap perangkat digital membuat seseorang sulit berkonsentrasi. Menurut Bayu, upaya menghilangkan adiksi pun harus dimulai dari diri sendiri. Sadari banyak hal terlewat karena terlalu lama menggunakan perangkat digital. Tentu merugikan terlalu lama menghabiskan banyak waktu bermain media sosial ataupun game.

Dalam kesempatan sama, Praktisi Pendidikan, Founder AXELBIT Training Center, Herry Darmawan mengatakan, setiap individu merasa bisa menjadi siapa saja di dunia digital, sehingga berpotensi terseret arus ketika tidak memiliki budaya.

“Dunia digital mengaplikasikan machine learning. Semua perilaku kita direkam dan digunakan untuk menyenangkan kita,” kata Herry.

Setiap individu harus menjadi warga negara digital yang Pancasilais. Terapkan nilai-nilai Pancasila ketika beraktivitas di dunia digital, selalu berpikir kritis, menjaga perilaku, dan gotong royong atau kolaborasi.

Nara sumber lain, Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah mengatakan, masyarakat harus selalu menggunakan etika sehingga menjadi bijak dalam bermedia sosial. Seperti ketika bersosialisasi di dunia nyata, individu perlu menyadari adanya tata krama berinternet.

Baca Juga: Cermat Bermedia Digital, Diawali dengan Beri Pemahaman Terkait Hak Digital

“Aspek mendasarnya adalah kesadaran bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan, bukan hanya dengan karakter huruf atau gambar di layar monitor. Kita berinteraksi dengan karakter manusia sesungguhnya,” kata Tike.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, Praktisi Pendidikan, Founder AXELBIT Training Center, Herry Darmawan, dan Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah sebagai key opinion leader (KOL).

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: