Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cermat Bermedia Digital, Diawali dengan Beri Pemahaman Terkait Hak Digital

Cermat Bermedia Digital, Diawali dengan Beri Pemahaman Terkait Hak Digital Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Tanah Datar -

Budaya berdigital yang baik dan benar harus mulai ditanamkan sejak dini di institusi pendidikan. Salah satunya, yakni dengan memberikan pemahaman para siswa dan santri terkait hak-hak digital. Cermat bermedia digital dapat dibangun dari kesadaran adanya hak mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital.

Chief Executive Officer (CEO) Bizbuzz Indonesia Junaedi Akbar mengungkap hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, untuk segmen pendidikan (madrasah) di Kabupaten Tanah Datar, Kamis (28/3).

”Yang dimaksud dengan hak digital (digital rights), ialah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital,” ujar Junaedi Akbar dalam webinar yang dipandu moderator Nur Choirul Afif.

Baca Juga: Jaga Jejak Digital Tetap Positif, Atur Target Unggahan Konten

Dalam diskusi online bertajuk ”Cermat Bermain di Media Sosial”, Junaedi Akbar mengatakan, ada tiga hak dasar yang dimiliki setiap orang di dunia digital. Pertama ialah hak untuk mengakses (right to access), yakni kebebasan mengakses internet, seperti ketersediaan infrastruktur, kepemilikan dan kontrol layanan penyedia internet, kesenjangan digital, kesetaraan akses antargender, penapisan dan blokir.

Kedua, hak untuk berekspresi (right to express). Yakni jaminan atas keberagaman konten, bebas menyatakan pendapat, dan penggunaan internet dalam menggerakkan masyarakat sipil.

”Terakhir, hak untuk merasa aman (right to safety), artinya bebas dari penyadapan massal dan pemantauan tanpa landasan hukum, perlindungan atas privasi, hingga aman dari penyerangan secara daring,” imbuh Junaedi akbar di hadapan para santri berbagai madrasah yang mengikuti diskusi secara nonton bareng (nobar) di wilayah Kabupaten Tanah Datar.

Madrasah penyelenggara nobar webinar Kemenkominfo tersebut tersebar mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah, hingga Aliyah. Di antaranya: MTsN 13 Tanah Datar, MTsN 8, MTsN 9, MTsN 10, MTsN 11, MTsN 12, MTsN 17, MTsN 2, MAN 1, MIN 2 Tanah Datar, MIN 3, MTsS Labuh, dan MTsM Padang Laweh Malalo.

Baca Juga: Bijak Berbagi Informasi di Dunia Digital, Pikirkan Urgensi dan Manfaatnya

Dari perspektif berbeda, pegiat pendidikan Imam Wicaksono mengatakan, cermat menggunakan media sosial berarti harus memahami adanya ancaman dan kejahatan di dunia maya. Manfaatkan teknologi secara positif, produktif, dan aman.

”Ingat ada bahaya terselubung di dunia maya, yakni: kekerasan siber (radikalisme, terorisme, pemerkosaan, penculikan); adiksi siber (kecanduan gawai, sosial media, games, judi online); perundungan siber (hoaks, ujaran kebencian, memata-matai, pelecehan, dan penipuan online),” papar Imam Wicaksono.

Sementara Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Tanah Datar Helmi Zuldi menambahkan, etika berdigital hendaknya selalu menjadi pedoman dalam bermain di media sosial.

”Tata krama berinternet, kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain. Bukan sekadar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya,” jelas Helmi Zuldi.

Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Tanah Datar ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Baca Juga: Bijak Bermedia Sosial, Pakai Media Sosial untuk Tingkatkan Literasi Digital

Meningkatkan kecakapan warga masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital menjadi penting, karena menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: