Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakai Logika Mengantisipasi Tindak Penipuan Online

Pakai Logika Mengantisipasi Tindak Penipuan Online Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Pasuruan -

Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dengan tema “Pengembangan Budaya & Seni Indonesia di Media Digital” pada Kamis (4/4/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen, agar masyarakat tidak mudah terjabak tindak penipuan online. Pemahaman perihal keamanan digital membantu individu tidak mudah mempercayai pelaku ketika melancarkan aksinya melalui media digital.

“Kita harus kembali pakai logika. Masuk akal atau tidak kalau teman kita pinjam duit. Kalau ada yang tiba-tiba WA minjam uang, Paling gampang ajak video call,” kata Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (4/4/2024).

Sebelum melancarkan aksinya, pelaku biasanya sudah lebih dulu mempelajari korban dari data pribadi yang dikumpulkan. Sehingga tindakan preventif diperlukan. Masyarakat perlu menyadari pentingnya tidak sembarangan membagikan data media pribadi di media sosial. Data-data ini  dapat menjadi aset berharga pelaku kejahatan.

Baca Juga: Kenalkan Budaya Lokal di Ruang Digital, Jangan Jadi Konten Kreator yang 'Ngasal'

Dalam kesempatan sama, Dosen Teknik Geomatika FT Unitomo, Yunus Susilo mengatakan, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki budaya adiluhung. Terdapat banyak peninggalan sejarah. Generasi milenial sekarang ini dihadapkan beberapa tantangan untuk melestarikan budaya, khususnya di dunia digital.

Wawasan kebangsaan anak muda sekarang ini mulai mengabur. Kemudian kesopanan dan kesantunan mereka juga menipis, sehingga kerap mudah menjelek-jelekan orang di media sosial. Generasi milenial juga sedikit menampilkan budaya dan seni Indonesia, sehingga dunia digital menjadi panggung budaya asing.

“Harapannya masing-masing memiliki kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, dan memeriksa serta membangun wawasan kebangsaan. Di situ ada nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari,” kata Yunus.

Narasumber lain, Trainer Komunikasi, Public Speaking Coach, Bayu Oktara mengatakan, masyarakat harus memahami etika digital ketika berselancar di media sosial. Setiap individu dapat menjadi contoh bagaimana layaknya beretika di dunia digital. Sehingga nantinya orang lain di sekitar mengikuti.

“Etika dibutuhkan dalam berbagai hal, termasuk di dunia digital. Tidak hanya dalam kehidupan konvensional. Ada aturan main sehingga ruang digital kita menjadi semakin menyenangkan dan kita para pengguna akan semakin produktif,” kata Bayu.

Baca Juga: Waspada Gaya Hidup Boros di Dunia Digital

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda, Dosen Teknik Geomatika FT Unitomo, Yunus Susilo, dan Trainer Komunikasi, Public Speaking Coach, Bayu Oktara selaku key opinion leader (KOL).

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: