Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hindari Provokasi di Ruang Digital dengan Menerapkan Nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika

Hindari Provokasi di Ruang Digital dengan Menerapkan Nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Madiun -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur bertemakan “Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi!” pada Senin (22/4/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54. Peningkatan literasi digital menjadi urgen agar masyarakat melakukan hal-hal baik di ruang digital, seperti berbagi berita positif dan menghormati orang lain bahkan jika terjadi perbedaan pendapat.

Direktur PT Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita Saputri menyebutkan, Indonesia merupakan negara majemuk, multikulturalis, dan demokratis. Sehingga karakteristik masyarakat di ruang digital cenderung tidak menyukai aturan yang mengikat, senang mengekspresikan diri melalui media sosial, terbiasa belajar bukan dari instruksi melainkan dengan mencari, tidak ragu mengunduh atau mengunggah, dan senang berinteraksi di media sosial.

Setiap individu perlu mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ketika berselancar di ruang digital. Rendahnya pemahaman terhadap nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika membuat seseorang tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi. Imbasnya, terjadi perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, hingga provokasi yang mengarah ke perpecahan di ruang digital.

Baca Juga: Bertemu Tony Blair, Presiden Jokowi Bahas Investasi Energi dan Percepatan Transformasi Digital

“Jangan mudah terpengaruh, pastikan selalu waspada ketika bermain di ruang digital. Tingkatkan pengetahuan terkait data apa yang perlu dilindungi dan pilah konten,” kata Ismita saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (22/4/2024).

Setiap individu perlu mengembangkan cara berpikir kritis dan tidak mudah terhadap setiap informasi di ruang digital. Budayakan kebiasaan membaca, sehingga tidak cepat terprovokasi informasi salah.

Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi menambahkan, masyarakat perlu menyadari manfaat dari setiap konten yang dikonsumsi ketika menggunakan media digital. Pastikan konten-konten tersebut tidak memprovokasi, sehingga individu melakukan interaksi yang tidak seharusnya.

“Ketika kita menemukan konten, kita harus sudah punya sikap. Punya prinsip apa harus dilakukan terhadap konten yang sifatnya provokasi, kita tidak melakukan interaksi atau komentar,” kata Ismanu.

Dalam kesempatan sama, Wakil Walikota Madiun, Inda Raya AMS mengatakan, masyarakat perlu memahami dan menerapkan netiket dalam berinternet. Terpenting, setiap individu harus ingat keberadaan orang lain di dunia maya, sehingga perlakukan orang lain dengan baik jika ingin diperlakukan baik.

Baca Juga: Keuangan Digital, Pahami Cara dan Risikonya agar Tak Rugi

Masyarakat juga perlu taat terhadap standar perilaku online yang merupakan cerminan dari perilaku di dunia nyata. Setiap individu pun harus berpikir lebih dulu sebelum berkomentar.

“Jempolmu adalah harimaumu. Ini sangat berkolerasi terhadap teman-teman yang sudah mengalami hal buruk di dunia digital. Kadang orang mencari informasi, tapi mendapatkan informasi tidak benar karena membagikan sesuatu yang tidak benar,” kata Inda.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita Saputri, Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, dan Wakil Walikota Madiun, Inda Raya AMS.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: