Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024, Kamis, 18 April 2024, di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Tema yang diangkat adalah "Transformasi Keuangan: Uang Digital dan Transaksi Online".
Sebagai narasumber dalam webinar ini adalah CEO IMFokus Digital Alex Iskandar; CEO & Co-founder Kururio Indonesia Eko Prasetya; dan Founder Goleti Heni Andriyani. Adapun komunitas yang hadir dalam webinar ini adalah Oi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2023, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta atau setara 78,19 persen dari total populasi Indonesia. Di saat yang bersamaan, pertumbuhan pengguna yang masif ini membuka ruang yang lebih luas terhadap potensi meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun internet.
Pengukuran status literasi digital Indonesia 2023 terhadap 38 provinsi melaporkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan TIK semakin membaik dalam setahun terakhir. Indeks literasi digital Indonesia di awal 2023 ada di level 3,54 dari skala 1-5. Artinya, secara umum literasi digital masyarakat Indonesia ada di level "sedang". Indeks tersebut sedikit meningkat dibanding 2020 lalu yang ada di level 3,46.
Menurut Alex Iskandar, transformasi digital keuangan merupakan upaya pengelolaan finansial dengan mengandalkan ekosistem digital serta teknologi terbaru. Penerapan transformasi digital keuangan yang efektif akan memberikan banyak manfaat, termasuk di antaranya adalah meningkatkan efisiensi.
"Transformasi digital keuangan, selain menciptakan efisiensi, juga membuat pelayanan lebih cepat dan mudah. Bisa juga meminimalkan kesalahan dan kecurangan, maupun mengurangi ketergantungan akan transaksi tunai," tuturnya.
Sementara itu, Eko Prasetya mengingatkan pentingnya menjaga keamanan digital dalam transformasi digital sektor keuangan. Menurutnya, keamanan digital adalah sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring, agar dapat dilakukan secara aman. Tujuan lainnya adalah melindungi data pribadi yang sifatnya rahasia.
"Hal penting saat bertransaksi keuangan secara digital adalah memperhatikan keamanan situ dan mencatat atau menyimpan segala bukti transaksi yang dilakukan. Jangan lupa menyimak ulasan konsumen saat bertransaksi jual beli secara daring," katanya.
Dalam hal transformasi digital sektor keuangan, Heni Andriyani menyampaikan bahwa di Indonesia masih kerap terjadi kasus investasi bodong, pinjaman online ilegal, maupun judi online. Salah satu penyebab utama masih maraknya kasus tersebut adalah masih rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia, tak terkecuali gen Z dari kalangan mahasiswa.
"Berkembangnya teknologi digital sektor keuangan memudahkan kita mengelola uang, tetapi juga menuntun kesadaran yang lebih besar. Pahami alat-alat digital dengan baik, jaga keamanan data dan teruslah belajar. Yang terpenting adalah tetap fokus pada tujuan keuangan dan disiplin dalam pengelolaan keuangan," tuturnya.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Advertisement