Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raih Kinerja Solid Kuartal I-2024, Begini Prospek Keuangan TUGU

Raih Kinerja Solid Kuartal I-2024, Begini Prospek Keuangan TUGU Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah menorehkan pertumbuhan laba operasional yang solid di kuartal I-2024, kinerja keuangan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) diproyeksi akan tetap kinclong sepanjang tahun 2024.

Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas memprediksi kinerja keuangan TUGU tahun 2024 akan tetap kuat ditopang oleh pertumbuhan pendapatan premi maupun dari hasil investasi.

“Pertumbuhan premi neto TUGU di 2024 berpotensi mencapai dobel digit. Hasil yang positif sudah tercermin dari kinerja kuartal I-2024 di mana premi neto naik 30% year-on-year (yoy). Semua segmen bisnis asuransi mencatatkan pertumbuhan yang positif” kata Azis.

Sebagai informasi, pada kuartal I-2024, TUGU secara konsolidasi membukukan pendapatan premi neto sebesar Rp 965 miliar hingga akhir Maret 2024 naik dari Rp 743 miliar di bulan Maret 2023.

Baca Juga: Kuartal I 2024, Tugu Insurance Cetak Laba Rp241,66 Miliar

Segmen asuransi kebakaran yang menopang lebih dari 30% dari pendapatan premi neto tumbuh 18% yoy menjadi Rp 314 miliar. Segmen lain yaitu rangka kapal dan offshore naik 50% yoy, sedangkan segmen rekayasa dan lain-lain tumbuh 55% yoy dan 59% yoy.

Azis juga memprediksi yield investasi TUGU juga berpotensi lebih dari 5% di 2024 yang didukung dengan likuiditas perseroan yang melimpah serta alokasi pada aset-aset yang memberikan imbal hasil bunga seiring dengan tren suku bunga yang masih tinggi.

“Pada kuartal I-2024, TUGU melakukan penempatan investasi senilai Rp 686 miliar dan di periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp 1,2 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas yang ample sehingga bisa digunakan untuk investasi” kata Azis.

Baca Juga: Kinerja Mengkilap Allianz Utama: Premi Bruto Mencapai Rp803,52 Miliar di 2023

Azis juga menambahkan, ketersediaan likuiditas TUGU yang melimpah tidak dapat dipisahkan dari segmen bisnis asuransi yang profitable serta penggunaan proceed dari pendapatan sekali waktu akibat kemenangan kasus hukum atas Citibank Hong Kong tahun lalu.

“Meski kemungkinannya rendah untuk TUGU kembali mencatatkan one off gain yang besar seperti tahun lalu, tetapi ekses likuiditas tersebut ditempatkan ke aset yang memberikan imbal hasil terutama yang bersifat interest yielding seperti deposito dan obligasi di tengah kenaikan suku bunga, sehingga dampaknya juga signifikan untuk kinerja tahun ini” tambahnya.

Senada dengan Kiwoom, Shinhan Sekuritas dalam laporan risetnya memprediksi TUGU berpotensi membukukan pendapatan sebesar Rp 4,3 triliun dengan laba bersih senilai Rp 755 miliar untuk tahun 2024. Dari sisi top-line, pendapatan premi dan investasi diproyeksi akan menjadi penopang utama.

Shinhan memproyeksi pendapatan investasi TUGU dapat tumbuh dobel digit untuk tahun 2024 terutama ditopang dengan arus kas operasi positif yang konsisten dan penempatan investasi yang optimal, dengan asumsi imbal hasil tetap 6%.

Meski tanpa adanya pendapatan sekali waktu didukung oleh perbaikan internal organisasi melalui penetapan & penyelarasan KPI, peningkatan kinerja anak perusahaan, transformasi digital yang berkesinambungan, dan rasio opex yang terjaga di bawah 40% akan menjadi pendorong laba bersih.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: