Transplantasi terumbu karang di Desa Sarang Tiung, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan menjadi salah satu program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang terus dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia (Arutmin) di lokasi kerja North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT).
Program ini menjadi bagian dari upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk mengurangi risiko perubahan iklim dengan menjaga daur hidup terumbu karang yang dilakukan Arutmin sebagai salah satu anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) untuk kehidupan berkelanjutan.
PT Arutmin Indonesia (Arutmin) adalah salah satu unit usaha PT BUMI Resources Tbk (BUMI) yang saat ini terdiri dari 5 tambang aktif dan 1 terminal batu bara yang tersebar pada 3 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie menyatakan, selain dalam kegiatan operasional perusahaan, nilai-nilai keberlanjutan juga tercermin dalam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah operasi tambang dan sekitarnya.
“Sebagai perusahaan yang salah satu wilayah operasionalnya berada di wilayah perairan laut, maka maka upaya konservasi terumbu karang ini terbukti meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus dikembangkan sebagai destinasi wisata pantai dengan memanfaatkan sumber daya kelautan yang ada,” ujarnya, dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).
Baca Juga: PNM Manado Latih Nasabah untuk Konservasi Terumbu Karang
Fokus utama Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dilakukan Arutmin terdiri dari 8 bidang, yakni pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil, kemandirian ekonomi-sosial-budaya, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, pembentukan kelembagaan komunitas dan pembangunan infrastruktur.
“Arutmin berkomitmen untuk selalu berpartisipasi dalam pembangunan di setiap daerah operasi pertambangannya, dengan terus mengembangkan dan meningkatkan struktur komunitas menjadi lebih berdaya agar tercipta kemandirian serta kesejahteraan masyarakat setempat,” ucap Adika.
Untuk mendukung Program Transplantasi Terumbu Karang ini, Arutmin juga memfasilitasi pembentukan komunitas sadar lingkungan, Kelompok Pemuda Sahabat Laut Desa Sarang Tiung, serta melakukan pendampingan dalam pelaksanaan Konservasi terumbu karang. Tujuan program ini adalah pelestarian terumbu karang yang menjadi sumber keanekaragaman hayati, sebagai fish shelter, menahan abrasi pantai, bahkan menjadi tempat wisata bahari seperti snorkling, diving, pengamatan lumba-lumba, wisata dan Edukasi terumbu karang.
Baca Juga: Lewat Konservasi Air, Ecolab Bantu Pemerintah Wujudkan Masa Depan Kualitas Air
Usaha lain yang dilakukan Arutmin adalah menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan agar kesinambungan program dapat terjaga dan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan terus dilakukan. Terumbu karang bukan hanya sebuah daya tarik wisata yang indah, namun juga merupakan sumber kehidupan bagi makhluk-makhluk laut lainnya.
Kerusakan terumbu karang akan berdampak buruk pada ekosistem bawah laut. Terumbu karang yang sehat merupakan dasar dari ekosistem laut yang memberikan mata pencaharian, makanan dan kehidupan bagi masyarakat.
Berbagai upaya positif yang dilakukan Arutmin berhasil menepis anggapan bahwa industri batu bara menyebabkan kerusakan sumber daya hayati bawah laut. Transplantasi terumbu karang merupakan terobosan dalam pelestarian lingkungan laut yang dapat dipetik dan dinikmati hasilnya oleh generasi saat ini dan mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement