Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjamin bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) akan segera menguat. Pernyataan optimis ini disampaikan Perry usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis sore.
Menurut Perry, pelemahan Rupiah yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh sentimen jangka pendek, seperti ketegangan geopolitik di Timur Tengah pada Mei lalu serta kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebanyak satu kali. Untuk merespons kondisi ini, Bank Indonesia telah mengambil langkah menaikkan suku bunga acuan dan melakukan intervensi di pasar guna menstabilkan mata uang Rupiah.
"Jika melihat dari faktor fundamental, nilai tukar Rupiah seharusnya akan menguat," ujar Perry. Ia menjelaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih kuat dan mendukung penguatan Rupiah. Beberapa indikator yang disampaikan Perry termasuk inflasi yang rendah, tercatat 2,8% terakhir kali, pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebesar 5,1%, serta peningkatan kredit sebesar 12%. Selain itu, imbal hasil investasi di Indonesia juga berada dalam kondisi yang baik.
Menteri Keuangan juga menegaskan bahwa faktor-faktor fundamental ini mestinya mendukung penguatan nilai tukar Rupiah dalam waktu dekat.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Bank Indonesia dan dukungan dari kondisi ekonomi yang baik, diharapkan Rupiah dapat segera pulih dan kembali menguat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement