Sebut Minat Anak Muda Bekerja di Luar Negeri Sangat Tinggi, BP2MI Minta Negara Tanggung Tiket Pesawat Hingga Visa Para Pekerja Migran
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan ratusan pekerja migran ke luar negeri. Seremoni pelepasan 144 pekerja migran itu dilakukan oleh Ketua BP2MI Benny Rhamdani di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (24/6/2024).
Adapun 144 pekerja migran ini diberangkatkan ke tiga negara penempatan, yakni Korea Selatan sebanyak 129 orang, Jerman 9 orang, dan Taiwan 6 orang.
Sementara itu, sebanyak 553 orang saat ini sedang mengikuti pelatihan di BP2MI untuk selanjutnya diberangkatkan ke berbagai negara penempatan dalam waktu dekat ini.
“Pemberangkatan hari ini untuk diberangkatkan ke Korea Selatan, kemudian juga Jerman dan Taiwan untuk program SP2D dan sekitar 500-an di antara mereka harus mengikuti OPP atau orientasi pra penempatan sebelum terbang,” kata Benny usai pelepasan.
Benny mengatakan, pihaknya hampir setiap pekan memberangkatkan ratusan pekerja migran ke berbagai negara penempatan. Hal ini, kata Benny, menunjukan bahwa anak muda Indonesia punya minat tinggi untuk bekerja di luar negeri, sehingga negara harus punya perhatian lebih terhadap para pekerja migran.
“Nah ini gambaran bahwa anak-anak muda itu memiliki minat yang sangat tinggi bekerja ke luar negeri. Negara bertugas memberikan fasilitasi. Fasilitasi negara itu fasilitasi yang tidak hanya menyiapkan mereka agar mereka memiliki kompetensi keahlian dan keterampilan di bidang pekerjaan yang mereka pilih dan juga kemampuan berbahasa, tapi fasilitasi agar mereka diringankan dan bahkan tidak dibebani biaya,” tegas Benny.
Baca Juga: Anggaran BP2MI Dipangkas, Program Kerja Terkait Pekerja Migran Terancam Mandek
Benny mengakui sekarang ini para pekerja migran masih dibebani biaya untuk berbagai keperluan sebelum dan sesudah keberangkatan, misalnya bisa tiket pesawat yang selangit hingga biaya cek kesehatan yang juga tak murah. Benny meminta supaya biaya seperti ini seharusnya ditanggung negara, toh para pekerja migran memberi pemasukan yang lumayan besar buat negara.
“Saya selalu menginginkan bagaimana biaya paspor, visa, medical check up, kemudian pelatihan dan bahkan tiket untuk mereka berangkat itu harus ditanggung oleh negara. Negara kan hanya mengeluarkan investasi yang kecil sebetulnya ya,” ucapnya.
“Negara hanya mengeluarkan anggaran melalui APBN Rp8,2 triliun itu investasi yang kecil. Kenapa? Karena BP2MI mengembalikan setiap tahunnya Rp227 triliun,” tambahnya memungkasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement