Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Melihat Jokowi Terkadang Terlalu Demokratis

Luhut Melihat Jokowi Terkadang Terlalu Demokratis Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melihat terkadang Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu demokratis, dan mendengarkan masukan dari semua pihak.

Luhut menyampaikannya ketika menepis tudingan Jokowi menyodorkan  putra bungsunya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Baca Juga: Jokowi Butuh Anies Maju Pilkada DKI Jakarta

"Jangan asal ngomonglah, Pak Jokowi itu sepanjang yang saya tahu gak pernah campur-campur soal gitu, saya kan  masih di kabinet, orang nyuruh bilang-bilang sama soal nyolek-nyolek Gibran, mana pernah ngomong soal Gibran untuk jadi wapres, gak pernah" ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (2/7).

"Presiden itu saya lihat sangat demokratis itu yang saya masih beritahu, sangat demokrati, menurut saya maaf kadang-kadang terlalu demokratis juga menurut saya karena mungkin saya tentara ya saya gak tahu, tapi beliau sangat dengerin semua," imbuhnya.

Kemudian mengenai sejumlah pengamat politik yang memprediksi Jokowi akan cawe-cawe di Pilkada DKI Jakarta, Luhut kembali menepisnya. "Ah nggak ada lah, ngapain beliau cawe-cawe," tandasnya.

Sementara sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan buka suara mengenai pertemuan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ketua umum partai politik (parpol) yang sebagian besar mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 pada akhir Mei di Kompleks Istana Kepresidenan.

Dalam pertemuan tersebut, dirinya menanyakan kepada Jokowi mengenai Kaesang Pangarep maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 terkait isu berduet dengan Ridwan Kamil. "Ya saya kira, Pak. Saya lapor waktu itu kan Pak Presiden kalau Kaesang boleh enggak? Pak Presiden bilang jangan, ya. Tapi kan partai-partai perlu," jelas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: