Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sah, BIMA Resmi Kelola Pemeliharaan Peralatan Pelabuhan Indonesia

Sah, BIMA Resmi Kelola Pemeliharaan Peralatan Pelabuhan Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Surabaya -

Anak perusahaan dari Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (Pelindo Group) yakni, PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA), secara resmi per 1 juli akan mengelola pemeliharaan peralatan pelabuhan Indonesia Regional 1  wilayah Medan dan Indonesia Regional 2 wilayah Jakarta.

Hal ini, sebagai memperluas jaringan bisnis sebagai perusahaan jasa yang bergerak di di bidang Port Engineering Services, pemeliharaan, jasa perbaikan, procurement spare parts, dan modifikasi port equipment.

Direktur Utama PT BIMA, Paul July Supatrio mengatakan, dalam memperluas jaringan bisnisnya ini. Pihaknya, selalu menekan untuk membuat inovasi dalam memberikan pelayanan dan menanamkan budaya perusahaan yang profesional. 

“Dalam ini kami, akan bekerja keras dan konsisten dalam mewujudkan kinerja unggul dengan patuh pada proses bisnis yang benar dan sesuai standar untuk menghasilkan nilai tambah sebagai penggerak dan pengelola pemeliharaan peralatan pelabuhan dari ujung barat hingga ujung timur Nusantara,” tegas Paul di Surabaya sore kemarin.

Sementara itu Direktur Operasi & Teknik PT BIMA, Arif Maulana menjelaskan,  bahwa perluasan area layanan operasi PT BIMA dalam transfer bisnis operasi pemeliharaan Alat Bongkar Muat (BM) dialihkan oleh PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI) dan PT Prima Multi Peralatan (PMP) ke PT BIMA  memiliki beberapa aspek bisnis diantaranya adalah pengalihan pegawai yang berkaitan dengan proses bisnis pemeliharaan alat atau equipment dan penjualan persediaan (inventory) kepada PT BIMA.

“Perluasan wilayah operasi PT BIMA yang sebelumnya 18 site kini bertambah menjadi 41 site. Populasi Pemeliharaan Alat BIMA yang sebelumnya 1015 alat, kini menjadi 1766 alat, dengan kekuatan SDM BIMA yang sebelumnya sejumlah 1031 kini menjadi 1845,” jelas Arif.

Lebih lanjut Arif mengatakan, dalam standarisasi Layanan Peralatan Pelabuhan High Performance, Digitalisasi dan Komitmen K3 Zero Accident.

“Ini merupakan wujud nyata kami untuk menghadirkan berbagai inovasi dan layanan yang handal dalam mendukung Pelabuhan Indonesia sebagai pintu gerbang arus logistic. Pada proses bisnis yang benar dan sesuai standar untuk menghasilkan nilai tambah sebagai penggerak dan pengelola pemeliharaan peralatan pelabuhan dari ujung barat hingga ujung timur Nusantara,” pungkas Arif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait