Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KISI Asset Management Gelar Market Outlook 2nd Half 2024, Ungkap Strategi Hadapi Dinamika Pasar

KISI Asset Management Gelar Market Outlook 2nd Half 2024, Ungkap Strategi Hadapi Dinamika Pasar Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

KISI Asset Management menggelar Market Outlook 2nd Half 2024 di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024. Kegiatan tersebut digelar dengan tujuan untuk memberi wawasan mengenai strategi investasi dalam menghadapi dinamika makroekonomi dan geopolitik, baik di Indonesia maupun global.

Dalam kegiatan hari ini, KISI AM menghadirkan Febrio Nathan Kacaribu selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Handy Yunianto selaku Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas. Keduanya turut memberi pandangan mengenai dinamika serta arah investasi untuk paruh kedua tahun 2024.

CEO KISI Asset Management, Mustofa, mengungkapkan bahwa agenda market outlook ini sekaligus menjadi momentum bagi KISI AM untuk memperkenalkan sejumlah produk unggulan baru, seperti KISI Money Market Fund, KISI Fixed Income Fund, dan KISI Fixed Income Fund Plus. 

Baca Juga: Indo Premier Sekuritas Luncurkan Produk Baru Guna Tindaklanjuti Kelemahan Reksa Dana Saham dan Reksa Dana ETF

Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, KISI AM menyampaikan rencana penerbitan produk baru dengan nama Reksa Dana Global Sharia. Mustofa mengatakan, reksa dana ini masih dipersiapkan dan direncanakan terbit dalam dua bulan ke depan. Harapannya, Reksa Dana Global Sharia dapat menjadi alternatif instrument investasi di Indonesia, khususnya untuk sektor teknologi.

KISI Asset Management nantinya kan menyediakan produk investasi bagi investor yang menginginkan eksposur di saham-saham teknologi dunia, khususnya di bidang AI, Semiconductor dan EV. Reksa dana ini akan diinvestasikan dalam portofolio yang mencakup nama-nama terkenal secara global di bidang teknologi, seperti Tesla, Nvidia, Google dan Apple.

"Kami percaya bahwa perusahaan-perusahaan teknologi ini akan tumbuh dengan baik dalam jangka panjang. Selain diharapkan bisa memberikan potensi tingkat pertumbuhan yang tinggi, juga menawarkan diversifikasi investasi yang lebih luas dengan investasi ke berbagai negara dan sektor," ungkap Mustofa di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: