Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Ciptakan Inovasi Bahan Bakar dari Cangkang Sawit

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Ciptakan Inovasi Bahan Bakar dari Cangkang Sawit Kredit Foto: Umsida

“Step (tahap) paling sulit adalah saat pembakaran karena kita hanya menggunakan drum kecil, sehingga pembakaran tidak merata dan cangkang masih mengandng minyak,” jelasnya.

Krisna mengaku jika inovasi tersebut dimulai sekitar dua bulan sebelum lomba dengan berbagai percobaan dan penyesuaian terlebih dahulu. Mereka pernah mengalami kegagalan dalam suatu percobaan akibat dari proses pembakaran yang kurang sempurna. Akan tetapi, dengan kegigihan dan semangat anak muda untuk terus berinovasi, mereka berhasil mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan alat yang seadanya. Atas hasil penelitiannya tersebut, Krisna berharap agar inovasi yang mereka lakukan bisa dikembangkan lebih lanjut dan bisa dimanfaatkan dalam skala yang lebih luas.

Baca Juga: Capai Nilai Rp162 Miliar, Dubes RI Jembatani Kerja Sama Produk Sawit Indonesia dengan Pasar Bulgaria

“Briket cangkang kelapa sawit ini cocok sebagai bahan bakar alternatif agar manusia tidak bergantung pada energi fosil terus-menerus,” ucpanya.

Dalam keterangan yang sama, Feri Setiawan selaku anggota tim tersebut yang mempresentasikan karyanya di depan juri mengaku menerima tanggapan yang positif disertai dengan evaluasi untuk perbaikan.

“Saya dipercaya mewakili tim untuk presentasi di Umsu. Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Seperti proses pengepresan arang menjadi briket dan proses pengeringannya,” tuturnya.

Sementara itu, dosen pembimbing tim, Prantasi Harmi Tjahjanti mengaku mengapresiasi inovasi dari tim yang dibimbingnya tersebut. Dia mengaku bahwa dia mendapatkan informasi dari mahasiswa tentang banyaknya limbah cangkang kelapa sawit.

“Saya bawa (limbah cangkang kelapa sawit) ke mahasiswa untuk diolah. Intinya bagaimana mahasiswa bisa berkreasi dan berinovasi, jadi tak hanya kuliah saja. Saya lebih senang mahasiswa yang seperti itu,” kata Prantasi.

Lebih lanjut dirinya berharap agar mahasiswa bisa mengembangkan inovasi tersebut sebagai Refuse Derived Fuel (RDF) dan untuk Boiler Fluidized Bed Combustion (FBC).

Baca Juga: Kerja Sama Dagang, China Minta Indonesia Segera Buka Kantor Promosi Sawit di Negaranya

Melalui dukungan dan arahan dari banyak pihak, diharapkan inovasi awal dari para mahasiswa ini bisa memberikan kontribusi nyata bagi pemanfaatan limbah kelapa sawit dan pengembangan energi alternatif di Indonesia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: