Syarat Ini Mesti Dipenuhi, Pakar Bilang Rp7.500 Cukup untuk Makan Siang Gratis Prabowo
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengkritisi isu penurunan porsi makan bergizi gratis bagi anak-anak yang merupakan program dari Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, anggaran sebesar Rp7.500 per anak terbilang cukup namun dengan catatan bahwa anggaran tersebut sepenuhnya tersampaikan kepada anak-anak tanpa adanya pengurangan.
“Saya kira masih bisa disiasati sih, asal yang sampai ke anak ya Rp7.500an itu. Jangan sampai nanti sampai ke anaknya tinggal separuh atau tinggal sepertiga (dari Rp7.500),” katanya dilansir pada Rabu (24/07/2024).
Piprim menekankan bahwa yang terpenting adalah memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup melalui makanan mereka. Jika anggaran Rp7.500 dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, kalori, dan protein, maka anggaran tersebut sudah cukup memadai.
“Secara keseluruhan makanan bergizi, ya mungkin (cukup). Tapi ngga tahu kalau engga cukup, saya kira mungkin ngga cukup anggaran segitu,” ujar Piprim lagi.
Menurut Piprim, makanan sehat adalah makanan yang nutrisinya lengkap, termasuk karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Ia melihat bahwa Indonesia memiliki banyak sumber protein lokal yang terjangkau, seperti sate telur puyuh atau sate ati ayam yang dijual oleh penjual bubur.
“Protein lokal itu kayak, sate telur puyuh di tukang bubur 2.500an, kemudian sate ati ayam itu juga 2.500an. Itu saya kira proteinnya sudah lumayan, jadi masih bisa murah meriah asal kandungan gizinya diperhatikan,” ucap Piprim.
Piprim berharap agar anggaran yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dengan sehat dan kuat.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, besaran anggaran makan siang gratis untuk tiap anak akan berbeda-beda di tiap daerah. Ia menyebut, teknis soal program tersebut akan dibahas lebih detail lagi ke depan.
Baca Juga: HUT ke-16, Tidar Sebar Makan Siang Gratis di Sejumlah Daerah
"Tentu di setiap daerah akan berbeda. Tapi teknis akan dibahas ke depan," kata Airlangga usai acara peluncuran Geoportal One Map Policy 2.0 dan White Paper OMP Beyond 2024 di St. Regis, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement