Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) menyatakan dalam menghadapi persaingan global, kawasan industri Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), Sanny Iskandar mengaungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi yakni persaingan dengan negara-negara lain dalam menarik investasi asing, dan kebutuhan akan peningkatan infrastruktur dan teknologi untuk mendukung industri 4.0.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di pasar global juga jadi tantangan. Lalu, implementasi kebijakan yang mendukung iklim investasi yang lebih baik,” ujar Sanny, dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) HKI yang dirangkai dengan kegiatan Business Talk dengan tema "Meningkatkan Daya Saing Investasi Menghadapi Persaingan Global dengan Mengoptimalkan Peran Kawasan Industri" yang akan dilangsungkan pada tanggal 24-27 Juli 2024 di Semarang.
Namun, lanjut Sanny, di balik tantangan tersebut, terdapat pula berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan,
seperti potensi pasar yang besar di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, peningkatan kerja sama regional melalui berbagai perjanjian perdagangan bebas, pemanfaatan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri, dan dukungan dari pemerintah dalam bentuk insentif dan kemudahan berusaha.
Baca Juga: Pengusaha Kawasan Industri Apresiasi RPP tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Menurut Sanny, untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut, diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, swasta, dan seluruh stakeholder terkait. HKI berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem industri yang kompetitif dan berkelanjutan.
Pada acara Rakernas XXIV ini, akan dibahas berbagai kebijakan dan strategi untuk meningkatkan daya saing kawasan industri Indonesia.
Beberapa inisiatif yang akan dibahas mengenai pengembangan infrastruktur yang lebih baik dan modern, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja, dan penerapan teknologi industri 4.0 di kawasan industri.
“Business Talk dan Rakernas XXIV Himpunan Kawasan Industri Indonesia ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat peran kawasan industri dalam menghadapi persaingan global. Dengan kolaborasi yang erat dan strategi yang tepat, kawasan industri Indonesia dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan daya saing investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya.
Adapun, kegiatan ini juga menandai 50 tahun kontribusi kawasan industri dalam pembangunan ekonomi Indonesia. HKI merupakan organisasi bagi pengembang dan pengelola kawasan industri di Indonesia yang beranggotakan 114 kawasan industri.
Baca Juga: Menperin Sebut RPP Gas Bumi Disetujui Presiden, Kawasan Industri Bisa Kelola 60%
Business Talk dan Rakernas XXIV ini bertujuan untuk mengevaluasi peran dan kontribusi kawasan industri selama 50 tahun terakhir. Kemudian, mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi kawasan industri dalam menghadapi persaingan global. Lalu, membahas strategi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing investasi melalui optimalisasi peran kawasan industri. Selain itu juga, mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan stakeholder lainnya dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Tahun ini, HKI merayakan eksistensi 50 tahun kawasan industri yang berkontribusi dalam membangun ekonomi Indonesia. Sejak didirikan, kawasan industri telah berhasil mejadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, menarik investasi dalam jumlah besar, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan mendorong pengembangan teknologi serta inovasi.
Beberapa pencapaian penting kawasan industri selama 50 tahun terakhir antara lain peningkatan jumlah kawasan industri dari hanya beberapa di awal berdirinya hingga mencapai ratusan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kawasan industri juga berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, penyerapan tenaga kerja yang mencapai jutaan orang di berbagai sektor industri, pengembangan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan industri dan ekonomi regional, serta penerapan teknologi ramah lingkungan dalam proses produksi di berbagai kawasan industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement