BRIN Beberkan Tiga Kunci Riset Indonesia Bisa Maju

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menjabarkan ada tiga faktor atau komponen utama yang dapat menyebabkan riset di suatu negara menjadi berkualitas.

"Komponen riset kalau mau berkualitas ada tiga, satu SDM unggul, dua infrastruktur, ketiga baru anggaran," ungkapnya di sela-sela Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, seperti dilansir Antara, Sabtu (10/8/2024). 

Baca Juga: BRIN Berkarya, Limbah Kelapa Sawit Disulap Jadi Emas Hijau

Dirinya pun menjelaskan bahwa BRIN berfokus untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) riset yang unggul. Sehingga, iklim riset di Tanah Air bisa berkembang pesat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya berupaya dengan melakukan beberapa skema. Di antaranya adalah dengan pendidikan S2 dan S3 untuk riset, magang riset, visiting professor dan researcher, serta penarikan diaspora melalui rekrutmen ASN berkualifikasi tinggi yang jumlahnya mencapai 500 orang per tahunnya.

"Kami juga menyediakan hampir seluruh infrastruktur riset yang selama ini tidak pernah kita miliki," sambungnya.

Pihaknya juga menegaskan pentingnya pendirian fasilitas riset di Indonesia. pasalnya, dia menilai jika infrastruktur riset yang baik juga selaras dengan penopang riset serta inovasi yang baik juga.

Oleh sebab itu, dalam peringatan Hakteknas ke-29, BRIN juga meresmikan sebanyak 16 fasilitas riset anyar yang telah tersebar di berbagai daerah.

Selain itu, untuk anggaran riset, Handoko mengaku pihaknya tengah bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam menyiapkan dana abadi pendidikan yang bisa dikelola secara mandiri. Sehingga, tuturnya, anggarannya bisa dikelola multi-years dan tidak tergantung anggarap setiap tahunnya.

Baca Juga: BRIN Bakal Lakukan Kajian Mendalam Soal Gula Merah dari Air Batang Sawit

Melalui sejumlah upaya penciptaan tiga komponen riset tersebut, Handoko berharap bahwa riset dan inovasi bisa menjadi faktor yang fundamental dalam pembangunan bangsa di masa depan.