Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga CPO Malaysia Melemah Pekan Ini, Apa Sebabnya?

Harga CPO Malaysia Melemah Pekan Ini, Apa Sebabnya? Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah diprediksi melemah pada pekan ini. Dikutip dari Bernama, Kamis (15/8/2024), trader minyak sawit David Ng memprediksi harga CPO akan bergerak pada kisaran 3.650 Ringgit Malaysia dan 3.850 Ringgit Malaysia per tonnya.

Hal ini disebabkan lantaran meningkatnya produksi yang tidak diimbangi dengan laju ekspor.

“Kekhawatiran meningkatnya produksi dan lambatnya laju ekspor mempengaruhi prospek ini,” ucap David, Kamis (15/8/2024).

Dalam sebuah laporan, bahkan menyebutkan bahwa stok minyak sawit di Malaysia diperkirakan menurun pada bulan Juli untuk pertama kalinya usai tiga bulan berturut-turut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Sementara itu, data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) pada hari ini dijadwalkan untuk merilis laporannya tentang stok dan posisi ekspor Juli.

Baca Juga: Harga CPO Akhir 2024 Akan Menguat Gara-gara China dan India

Di sisi lain, pedagang minyak sawit senior Interband Group of Companies, Jim Teh, mengaku telah mengantisipasi pasar yang dinilai menujukkan ‘efek Yoyo’. Dia mengamati, perdagangan ini akan berada di antara antara 3.600 Ringgit Malaysia dan 3.700 Ringgit Malaysia per ton menjelang laporan MPOB.

Kendati demikian, Jim menyebut bahwa permintaan fisik yang berasal dari India, China, Pakistan, Timur Tengah, negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) masih tetap stabil.

Sebagai informasi, secara mingguan pada pekan lalu harga CPO mulai melemah. Tercatat kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2024 turun sekitar 190 Ringgit Malaysia menjadi 3.831 Ringgit Malaysia ton. Sedangkan untuk September, jatuh di angka 169 Ringgit Malaysia menjadi 3.803 Ringgit Malysia per tonnya.

Sedangkan untuk Oktober 2024, kontrak berjangka CPO terpangkas senilai 171 menjadi 3.746 Ringgit Malaysia per tonnya. November 2024, diprediksi menurun senilai 158 Ringgit Malaysia menjadi 3.723 Ringgit Malaysia per tonnya. Dan untuk Desember 2024, kontrak berjangka CPO diprediksi berkurang 142 Ringgit Malaysia menjadi 3.717 Ringgit Malaysia per tonnya.

Terakhir, untuk Januari 2025 jatuh 122 Ringgit Malaysia menjadi 3.726 Ringgit Malaysia per ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: