Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soroti Ekosistem Kesehatan Pelosok Negeri, Wapres: Mereka Tak Dapat BPJS

Soroti Ekosistem Kesehatan Pelosok Negeri, Wapres: Mereka Tak Dapat BPJS Kredit Foto: BPMI Setwapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penganugerahan Penghargaaan Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan Teladan, dan Kader Berprestasi Tahun 2024 merupakan agenda rutin tahunan Kementerian Kesehatan sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas prestasi, kontribusi, dan pengabdian dalam pelayanan kesehatan di pelosok negeri, serta mendorong keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan.

Dokter Ahli Bedah Umum Lee Darmawan, salah satu penerima penghargaan tersebut mengisahkan, selama menghabiskan waktu di berbagai penjuru Tanah Air, ia menemui banyaknya kendala, seperti ketidakpemilikan kartu BPJS.

Baca Juga: Wejangan Wapres Ma'ruf Amin untuk Pramuka, Ini Dia...

Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang tinggal di pelosok, memiliki tempat tinggal yang kurang jelas keberadaan dan lokasinya. Persoalan tersebut membuat mereka tidak bisa memiliki KTP karena tidak ada alamat yang bisa dicantumkan. Dan ketiadaan KTP ini yang kemudian membuat masyarakat di pedalaman tidak bisa mendaftarkan diri membuat BPJS.

"Bagaimana kita menanyakan kepada saudara-saudara kita di pulau-pulau yang kecil itu, 'Manakah kartu BPJS Anda?' Kalau mereka belum punya alamat, rumahnya di atas perahu, bagaimana mereka punya KTP. Tanpa KTP, mereka tidak bisa dapat BPJS," tutur Lee saat menemui Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin di Istana Wapres, JI. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Kamis (15/08/2024).

Selain itu, ia juga menyampaikan keluhan terkait Kapal Rumah Sakit Apung yang mulanya belum memiliki izin legalitas. Padahal, imbuhnya, rumah sakit tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di pulau terpencil.

"Alangkah baiknya, Pak, kalau Permenkes ini bisa ditingkatkan jadi undang-undang tentang Rumah Sakit Kapal. Karena kita membutuhkan Rumah Sakit Kapal, terutama saudara-saudara kita di daerah-daerah terpencil, di daerah-daerah kepulauan yang ribuan jumlahnya," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bidan Imelda Popi Hendedai asal Papua mengadukan perihal minimnya dokter spesialis, khususnya spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), serta layanan kesehatan yang masih sangat terbatas di tempat tinggalnya. Untuk menjangkau fasilitas kesehatan yang tersedia, lanjutnya, membutuhkan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Seorang Pramuka Pasti Pancasilais

"Namun di daerah kami belum ada transportasi umum yang bisa mereka gunakan dari distrik ke distrik, sehingga membuat sulit untuk bisa datang ke fasilitas kesehatan. Sehingga ada salah satu kasus yang saya tolong persalinannya di perjalanan," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: