Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Dapat Kabar Buruk dari Kota Bogor Terkait Prabowo

Jokowi Dapat Kabar Buruk dari Kota Bogor Terkait Prabowo Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Rinny Budoyo menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kabar buruk dari Kota Bogor, Jawa Barat, terkait Presiden terpilih Prabowo Subianto setelah resmi dilantik.

Rinny mengatakan berhembus selentingan dari Kota Bogor bahwa Prabowo Subianto akan berkantor di sana setelah dilantik sebagai kepala negara pada 20 Oktober mendatang, sehingga menjadi berita buruk bagi Jokowi dan pihak-pihak yang menginginkannya pindah serta berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga: 18 SPKLU PLN Layani 340 Pengisian Mobil Listrik di IKN

"Bisa jadi kabar dari Kota Bogor ini adalah kabar buruk buat Pak Jokowi, ini kabar buruk buat Pak Jokowi dan mereka-mereka yang menginginkan Pak Prabowo segera pindah dan berkantor di IKN," ucapnya.

"Dari kota Bogor berhembus selentingan kalau nanti setelah dilantik pada bulan Oktober nanti, Pak Prabowo bakal berkantor di Bogor, dia bakal berkantor di Istana Bogor," imbuhnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Senin (19/8).

Sementara sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto fungsi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kawasan ibu kota negara akan berjalan optimal paling cepat dalam 3 sampai 5 tahun mendatang.

"Walaupun kita sadar pembangunan ibu kota itu bukan pekerjaan yang sebentar, pekerjaan yang lama dan berat, tapi saya percaya dalam 3, 4, 5 tahun fungsi daripada ibu kota ini sudah bisa berjalan," kata Prabowo di IKN, dikutip dari Tempo.

Ia pun menegaskan akan melanjutkan pembangunan IKN yang telah dirintis Presiden Jokowi gingga selesai. "Saya sudah berkali-kali sampaikan, bahwa saya bertekad untuk melanjutkan, kalau bisa menyelesaikan. Pak Jokowi saya kira sudah mengambil peran sejarah, beliau yang inisiasi, minimal saya lanjutkan, kalau bisa saya ikut yang menyelesaikan," katanya.

Dirinya mengatakan pengalamannya dalam berbagai pembangunan di Indonesia bisa menjadi dasar untuk mengawal pembangunan IKN sampai selesai meskipun tidak mempunyai latar belakang terkait. "Saya bukan orang teknik, tapi saya empiris, saya juga orang lapangan. Saya juga banyak membangun," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: