Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menitipkan sejumlah mandat penting terkait jabatan barunya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Di antara tugas tersebut adalah mengoptimalkan lifting minyak dan mempercepat hilirisasi LPG.
Pelantikan Bahlil sebagai Menteri ESDM digelar di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin, 19 Agustus 2024. Pelantikan ini sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 92 Tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga: Gantikan Arifin Tasrif, Ini Sejumlah Tugas Bahlil
"Perintah Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Presiden (terpilih) Bapak Prabowo. Tadi saya sowan ke Beliau pagi hari, adalah melanjutkan apa yang suda dilakukan oleh Pak Arifin terkait dengan optimalisasi peningkatan liftingnya minyak kita. Terhadap sumur-sumur idle yang sudah diberikan oleh SKK Migas," ujar Bahlil dalam sambutannya.
Selain itu, Bahlil juga ditugaskan untuk mempercepat hilirisasi LPG. Presiden Jokowi menekankan pentingnya membangun industri hilirisasi LPG guna mengurangi volume impor yang dinilai terlalu besar dan memberatkan neraca perdagangan. Bahlil menyatakan keheranannya, mengingat Indonesia memiliki sumber daya gas yang melimpah, tetapi lifting sektor gas terus mengalami penurunan.
"Ini enggak benar. Jadi ini tugas saya yang harus saya selesaikan dalam waktu 2 bulan," ungkapnya.
Baca Juga: Kembali Dipercaya Jokowi, Begini Perjalanan Hidup Bahlil
Kemudian terkait sektor mineral dan batu bara, Menurut Bahlil banyak pemain yang mengeluh. Dirinya pun mendorong agar ini dilakukan perbaikan dengan sistem yang lebih transparan.
”Saya tahu ini banyak yang mengeluh tentang barang ini. Saya juga pusing kadang-kadang,” lanjut Bahlil.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Bahlil berencana mengajak para Direktur Jenderal untuk berkantor di Kementerian ESDM, mengingat urgensi tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dua bulan.
”Karena waktunya cuma 2 bulan, saya umumkan juga mulai hari ini. Kalau boleh berkantor jangan di kantor masing-masing. Cari ruangan Dirjen-Dirjen dan kita rapat sampai malam disini karena untuk mitigasi persoalan ini agar bisa melakukan percepatan,” tutup Bahlil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement