PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) optimistis untuk mengembalikan kondisi perusahaan serta membalikkan rugi menjadi laba pada 2024. Hal ini seiring dengan tren pemulihan kinerja keuangan yang terjadi pada 2023. Pada tahun lalu, ENVY mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 2,5 miliar pada 2023 dan terjadi peningkatan sebesar 28% dibandingkan dengan pendapatan pada 2022 hanya mencapai Rp 1,94 miliar.
Direktur Utama ENVY Dato’ Sri Mohd Sopiyan Mohd Rashdi menjelaskan, pendapatan 2023 tersebut terdiri dari pendapatan sistem integrasi telekomunikasi sebesar Rp 2,043 miliar dan pendapatan dari sistem integrasi informatika sebesar Rp 450,5 juta. Tidak hanya itu, ENVY juga berhasil menurunkan beban perusahaan sebesar 29% dari 2022. Hal tersebut membuat ENVY berhasil mengurangi rugi tahun berjalan sebesar Rp 2,86 milliar dari tahun sebelumnya.
“ENVY optimistis dapat membukukan laba pada 2024. Untuk itu, ENVY tengah menjalankan strategi peningkatan penjualan dengan menjalankan proyek yang sudah ada dan proyek baru,”demikian pernyataan Dato’ Sri Mohd Sopiyan di sela Public Expose 2020-2024 PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY), Kamis (22/8/2024).
Menurut Dato’ Sri Mohd Sopiyan, tren pemulihan yang terjadi pada 2023 ketika Dato' Sri Mohd Sopiyan kembali menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan pada Februari 2022, Perseroan dalam posisi tidak beroperasi dan saham pun di-suspend. Manajemen baru kemudian melakukan pembenahan, termasuk pemenuhan kewajiban-kewajiban kepada pihak eksternal termasuk otoritas.
Manajemen ENVY mulai menyusun laporan keuangan yang seharusnya sudah disusun sejak 2020 oleh manajemen lama. Manajemen pun akhirnya berhasil menyelesaikan laporan keuangan baik interim maupun tahunan untuk tahun buku 2020, 2021, 2022, 2023 & Juni 2024. Manajemen juga berhasil menyelesaikan sedikit demi sedikit kewajiban finansial kepada otoritas, termasuk pajak.
Tidak hanya itu, manajemen ENVY juga mulai menjalankan kembali bisnis perseroan dengan mencari proyek baru yang dapat dikerjakan dengan biaya minim. ENVY juga akan terus berupaya melakukan pendekatan dengan calon investor untuk memperoleh dana agar dapat segera melanjutkan kembali proyek yang sebelumnya sempat tertunda pelaksanaannya.
“ENVY tetap optimistis, dengan dukungan para pemegang saham, publik dan otoritas, ENVY akan berhasil melalui masa-masa sulit ini dan kembali bangkit,” tegas Dato’ Sri Mohd Sopiyan.
Pada 2024, Dato’ Sri Mohd Sopiyan menegaskan selainmengerjakan proyek yang masih berjalan, ENVY juga sudah mulai melakukan proyek baru bekerja sama dengan para mitra kerja yang menyediakan modal kerja, sehingga ENVY menargetkan penjualan 2024 meningkat sebesar 100% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut adalah sesuatu yang sangat membanggakan ENVY karena dengan asas ini ENVY bisa merancang untuk menjalankan fund raising yang lebih besar dan bermanfaat di waktu ke depan. Fund raising tersebut juga termasuk aksi korporat seperti Rights Issue dan lain lain “instruments” pasar modal yang sesuai agar ENVY dapat segera bergerak maju.
Dato’ Sri Mohd Sopiyan juga menegaskan, beliau tidak kecewasebaliknya lebih bersemangat pada saat ini untuk melaksanakan corporate action, walaupun ini merupakan sesuatu tantangan yang sangat berat, dimana ENVY memerlukan persetujuan RUPS mengingat jumlah saham publik yang mencapai 86,74% dengan 11.798 pemegang saham.
Tidak hanya itu, Dato’ Sri Mohd Sopiyan menginformasikanpada tahun ini ENVY masih tetap akan melanjutkan proyek telekomunikasi dan berbasis teknologi. Seperti pada kuartal kedua tahun ini, ENVY telah memulai proyek bisnis baru yaitu Layanan Platform MusixMusix yang merupakan platform jasa layanan streaming musik (music enabler) baik musik komersial, program hiburan audio-visual dan periklanan untuk kebutuhan bisnis (B2B), seperti toko, restoran, hotel, gedung perkantoran, atau ruang publik lainnya yang ingin menggunakan musik untuk meningkatkan pendapatan bisnisnya melalui streaming musik ini. Layanan Platform Musix musix ini dijalankan dengan bekerja sama dengan Audaxy Development Consulting Sdn Bhd perusahaan asal Malaysia.
“Secara umumnya dan dalam waktu perseroan masih melakukan pembenahan secara intensif, pihak manajemen memutuskan melakukan pendekatan bisnis yang berbeda dan Out of Box dimana perseroan akan fokus pada bisnis bersifat recurring, margin besar, less capex, proyek jangka panjang, proyek yang tidak perlukan turnaround time yang panjang dan tidak melakukan pembangunan software/applikasi. ” jelas Dato’ Sri Mohd Sopiyan.
Terkait dengan pemulihan kondisi harga saham yang masih suspend. ENVY telah berhasil mengurangi beberapa notasi dari lima notasi yang disematkan pada saham ENVY. Alhasil, saat ini penyebab suspensi Perseroan hanya tersisa ekuitas negatif. “Dengan berhasilnya perubahan ke arah yang lebih baik ini, ENVY menyakini pemulihan akan berhasil dilakukan dengan dukungan semua pihak, terutama para memegang saham dan otoritas,” tegas Dato’ Sri Mohd Sopiyan.
Pada 2024, Dato’ Sri Mohd Sopiyan menegaskan, perseroan tidak membuat budget untuk belanja Capex yang bersifat “non-operating” dan “non- revenue earning “, tetapi perbelanjaan Capex akan hanya dilakukan jika ia menjadi bagian dari perlaksanaan proyek-proyek existing atau pun baru. ENVYmengambil pendekatan seperti itu agar tidak tergantung pada dana pinjaman yang akan memberi kesan pada “gearing” ENVY.
Tetapi ENVY tetap berusaha untuk melakukan upaya-upaya agar ENVY segera pulih, salah satunya dengan melaksanakan corporate action guna memperoleh dana yang akan digunakan untuk menjalankan proyek, baik proyek baru maupun yang sebelumnya sempat tertunda pelaksanaannya. Dan dalam waktu pembenahan, ENVY akan melakukan proyek-proyek yang hanya perlukan biaya minim dan margin besar dan turnaroundyang singkat.
Dalam kesempatan ini, ENVY juga memohon dukungan para pemegang saham yang berjumlah 11.798 ini dalam upaya pembenahan perseroan,” ujar Dato’ Sri Mohd Sopiyan.
Dalam kesempatan ini, Dato’ Sri Mohd Sopiyanmengumumkan adanya pergantian direksi dan komisaris saat ini adalah:
Komisaris Utama/Komisaris Indepen: Muliandy Nasution
Komisaris Independen: Voon Sze Lin
Komisaris Independen: Wan Kamarul Zaman bin Wan Yaacob
Komisaris Independen: Sungkana
Direktur Utama: Dato’ Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi
Direktur: Leow Teck Yee
Direktur: Ni Wayan Sukawidiani Resi
Direktur: Moo Shing Tyng
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement