PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melaporkan hasil kinerja triwulan yang memuaskan pada semester pertama tahun ini.
Dalam siaran pers (22/8) disebutkan Anggota kelompok properti Sinar Mas Land dan pengembang BSD City, kota mandiri terbesar di Indonesia tersebut, membukukan lonjakan Laba Bersih sebesar 94,28% di paruh pertama 2024.
"Kinerja Laba Bersih pada Kuartal II - 2024 terutama didorong oleh pertumbuhan Pendapatan Usaha yang kuat, khususnya di segmen residensial, serta strategi penghematan biaya yang terkontrol, jelas Hermawan Wijaya Direktur BSDE.
Ditambahkan "BSDE berhasil mencatatkan peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 46,99% menjadi Rp7,35 triliun, sambil secara efektif mengendalikan biaya, sehingga Laba Kotor tercatat sebesar Rp4,86 triliun, naik 34,67% dari tahun sebelumnya".
"Fokus kami pada pada proyek-proyek residensial dan manajemen anggaran yang disiplin telah memperkuat posisi kami dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan. Pencapaian ini memberikan rasa percaya diri kami untuk mencapai target di akhir tahun", ujar Hermawan.
Sepanjang enam bulan pertama, segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title tercatat Rp6,44 triliun, sekitar 87,70% terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasian.
Baca Juga: Disebut Untungkan Proyek Asing, Penetapan PSN pada BSD City Dinilai Perlu Ditinjau Ulang
Segmen ini tercatat tumbuh positif 54,90% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Segmen sewa merupakan segmen dengan kontribusi terbesar kedua terhadap Pendapatan Usaha secara konsolidasi. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp468,71 miliar, tumbuh 0,91% dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp464,49 miliar. Segmen ini berkontribusi 6,38%.
Adapun segmen terbesar ketiga berdasarkan kontribusi adalah segmen Pengelola Gedung, dengan kontribusi sebesar 2,58% terhadap total pendapatan. Hingga akhir Juni 2024, segmen ini berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp189,58 miliar, tumbuh 4,57% dibandingkan tahun lalu Rp181,30 miliar.
Pertumbuhan Pendapatan Usaha lebih tinggi ketimbang pertumbuhan Beban Pokok Penjualan. Sepanjang enam bulan pertama, Beban Pokok Penjualan mengalami peningkatan sebesar 36,37% dari Rp1,82 triliun menjadi Rp2,48 triliun.
Meskipun ada peningkatan, pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Pendapatan Usaha, yang menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan biaya-biaya. Hal ini mengindikasikan bahwa BSDE berhasil menjaga margin keuntungan dari peningkatan penjualan.
Hal tersebut membuat Laba Kotor tercatat tumbuh sebesar 53,07% dari Rp3,18 triliun pada Kuartal II - 2023 menjadi Rp4,86 triliun pada Kuartal II - 2024.
Peningkatan Laba Kotor ini menunjukkan bahwa BSDE berhasil mengoptimalkan pengelolaan beban pokok penjualan, yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan margin laba.
Adapun Total Beban Usaha mengalami peningkatan dari Rp1,57 triliun pada periode sebelumnya menjadi Rp1,92 triliun pada periode ini, menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,25%. Peningkatan ini dipicu oleh kenaikan beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang masingmasing meningkat sebesar 16,29% dan 24,30%.
Meskipun terjadi peningkatan dalam total Beban Usaha. BSDE mampu mengelola pendapatan operasional dan beban biaya sehingga pertumbuhan beban lebih rendah. Sehingga Laba Usaha mengalami peningkatan luar biasa sebesar 83,12% dari Rp1,61 triliun menjadi Rp2,95 triliun BSDE pada semester ini membukukan Pendapatan bunga dan investasi sedikit meningkat dari Rp221,48 miliar menjadi Rp231,09 miliar, yang turut memberikan kontribusi positif terhadap laba sebelum pajak.
Sedangkan Beban Lain-lain Bersih mengalami penurunan dari Rp510,08 miliar menjadi Rp410,04 miliar, yang menunjukkan pengurangan beban ini sebesar 19,61% . Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan laba sebelum pajak penghasilan.
Hal tersebut mendorong Laba Sebelum Pajak mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 95,91% dari Rp1,36 triliun menjadi Rp2,66 triliun. Pencapaian positif tersebut juga berlanjut pada Laba Periode Berjalan yang mencatatkan peningkatan 95,41% dari Rp1,35 triliun menjadi Rp2,64 triliun.
Laba Bersih pada Kuartal II - 2024 mencapai Rp2,33 triliun, meningkat signifikan sebesar 94,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,20 triliun. .Kami berkomitmen memberikan nilai tambah kepada shareholder melalui penciptaan proyek-proyek baru yang berkelanjutan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent). Stabilitas finansial, manajemen asset yang efisien serta pengelolan liabilitas menjadi kunci pertumbuhan kami di masa mendatang," tutup Hermawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement