Program digitalisasi dan otomasi yang digagas PosIND bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam proses pengolahan layanan logistik.
Untuk itu, dalam memperkuat layanan logistik PosIND meresmikan sentra layanan logistik berbasis otomasi dan digital Sentral Pengolahan Pos (SPP) Jakarta Timur 13400 di Jalan Pemuda No 79, Jakarta Timur. Sentra layanan ini menandai komitmen PosIND mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Baca Juga: KOPNUS dan PosIND Luncurkan Program 0℅ bagi Pensiunan
Peresmian SPP Jakarta Timur dengan mengusung tema "Digitalisasi dan Otomasi Menuju PosIND Goes Green" dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Direktur Utama PosIND Faizal R Djoemadi.
Turut hadir menyaksikan peresmian SPP tersebut Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto; Direktur Pos, Ditjen PPI KemenKominfo Gunawan Hutagalung; Direktur Perdagangan melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag Alpius Sarumaha, dan beberapa direktur serta komisaris dari berbagai perusahaan lainnya.
“Digitalisasi dan otomatisasi dalam meningkatkan daya saing sektor ini melalui pemanfaatan teknologi Robotic RFID (Radio Frequency Identification) merupakan contoh nyata dari upaya PT Pos Indonesia untuk memperkuat posisinya di sektor pengiriman,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi, Senin (26/8/2024).
Menurutnya, transformasi digital saat ini menjadi pilar utama dalam pengembangan berbagai sektor, termasuk industri pos dan logistik. Digitalisasi berbagai inovasi produk PT Pos Indonesia akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.
Budi menilai sektor logistik, perhubungan, dan pos adalah bagian penting dalam transformasi digital yang harus mendapat perhatian khusus.
“Pemerintah melalui Kementerian Kominfo menyusun Visi Indonesia Digital 2045 sebagai peta jalan transformasi digital nasional. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa sektor pos dan logistik dapat beradaptasi dan berkembang seiring kemajuan teknologi,” jelasnya.
Adapun, Direktur Utama PosIND, Faizal R Djoemadi menjelaskan, saat ini pihaknya telah menggunakan 40 unit robot sortir otomatis dengan kapasitas sortir mencapai 3.000 kiriman per jam.
"Selain di Jakarta Timur, teknologi ini juga telah diterapkan di SPP Surabaya dengan jumlah dan kapasitas yang sama," ujarnya.
Faizal menyebutkan selain robot sortir otomatis, Sentral Pengolahan Pos Jakarta Timur dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih lainnya seperti Conveyor Belt, Vertical Conveyor, dan Gravity Conveyor untuk memudahkan perpindahan kiriman. Teknologi mampu mendukung operasi Pos Indonesia dengan cepat dan tepat.
“Kami juga menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan Barcode Scanner Android untuk mempercepat proses loading, unloading, dan update status pengiriman,” katanya.
Penggunaan teknologi ini, lanjut Faizal, memberikan berbagai keuntungan, antara lain fleksibilitas tinggi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian efisiensi biaya lebih dari 40 kali lipat dibandingkan proses manual. Serta peningkatan kecepatan proses.
“Penggunaan teknologi ini juga mengurangi kesalahan dalam sortir dan kerusakan kiriman, sekaligus meningkatkan citra perusahaan, sebagai komitmen kami dalam mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan,” ungkapnya.
Sebagai perusahaan logistik, Pos Indonesia menggunakan banyak kendaraan yang salah satunya masih menggunakan bahan bakar minyak. Namun, sejak satu tahun terakhir, PosIND mulai melakukan shifting dari kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik untuk armada pengangkut dan sepeda motor listrik untuk kurir.
Baca Juga: 21 Ribu Tanaman Hias Sukses Dikirim Pos Indonesia ke IKN
"PosIND juga telah memulai langkah konkrit mengurangi penggunaan kertas pada aktivitas kantornya. Di beberapa kantor Pos, PosIND telah menggunakan panel energi surya sebagai komitmen perusahaan menggunakan energi ramah lingkungan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement