Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa dirinya tidak akan menjabat sebagai menteri dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Saya mau sampaikan supaya ada sebuah kejelasan, saya tidak akan jadi menteri. So, ada lowongan, satu kursi menteri masih ada. Itu salah satu yang saya tidak akan (ambil) dan saya sudah menolak," ujar Hashim, dilansir Minggu (01/09/2024).
Baca Juga: Prospek Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal di Indonesia pada Era Prabowo
Hashim menegaskan bahwa meskipun telah ditawari posisi menteri dalam pemerintahan yang akan datang, ia memilih untuk menolak tawaran tersebut. Menurutnya, lebih baik ia tetap berada di luar pemerintahan.
"Memang saya ditawarkan (posisi menteri) tetapi saya menolak. Saya kira lebih baik saya di luar (pemerintahan)," jelasnya.
Sebagai gantinya, Hashim lebih memilih perannya saat ini, yang ia gambarkan dengan humor sebagai 'tukang pos' yang membantu pemerintahan Prabowo. Ia menganggap peran ini sangat penting dalam menjaga komunikasi yang lancar di tengah birokrasi.
"Jabatan saya itu sangat terhormat yaitu tukang pos, saya tukang pos mungkin paling tertinggi di Indonesia. Dan tugas saya adalah untuk sampaikan korespondensi dan sebagainya yang mungkin bisa macet di dalam birokrasi karena ada protokol dan sebagainya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement