Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komitmen Lucky Hakim Mengemban Amanat Masyarakat Indramayu Dipertanyakan, Sebabnya ini

Komitmen Lucky Hakim Mengemban Amanat Masyarakat Indramayu Dipertanyakan, Sebabnya ini Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Padepokan Hukum Indonesia, Musyanto mempertanyakan komitmen Lucky Hakim yang saat ini maju di Pilkada Indramayu 2024.

Lucky sebelumnya tercatat pernah menjadi Wakil Bupati Indramayu hingga akhirnya ia mengundurkan diri. Musyanto pun mempertanyakan amanat yang sebelumnya ia tanggalkan, padahal rakyat sudah memilihnya.

"Ada beberapa partanyaan yang menggelayut dengan majunya Lucky Hakim maju dalam pilkada kali ini. Pertama adalah terkait kemampuannya sebagai pejabat karena saat menjadi wakil bupati saja dirinya mengaku tak sanggup mengemban amanah," kata Musyanto dalam keterangannya, Jumat.

"Kedua, bagaimana komitmennya kelak bila terpilih sebagai bupati. Jangan-jangan dia malah memilih mundur lagi saat tak mampu menghadapi masalah," tambah Musyanto.

Selain itu, kehadiran Lucky Hakim sebagai salah satu calon bupati dalam kontestasi ini kata Musyanto, menjadi salah satu penyebab munculnya ketegangan internal di Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Lucky dituding jadi pemicu perpecahan di Partai Gerindra. Sebab meskipun DPP, DPC, PAC, hingga Ranting Partai Gerindra secara resmi mendukung pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari, ada ratusan orang yang mengaku sebagai kader Gerindra yang justru ingin mendukung pasangan Lucky Hakim dan pasangannya, yakni Syaefudin. 

Tak hanya di Partai Gerindra, Lucky Hakim juga diduga menjadi penyebab perpecahan di Partai Golkar. Isu perpecahan muncul setelah partai ini memberikan rekomendasi kepada pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari untuk maju dalam Pilkada Indramayu 2024 sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati. 

Namun, langkah Lucky Hakim untuk maju bersama Syaefudin, Ketua DPRD Indramayu sekaligus Ketua DPD Golkar Indramayu, menimbulkan ketegangan.

Alih-alih memimpin Partai Golkar untuk mendukung pasangan resmi yang diusung partai, Syaefudin justru memilih untuk mendampingi Lucky Hakim dan memposisikan dirinya sebagai lawan dari pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari.

"Komitmen Syaefudin terhadap partainya saja menjadi pertanyaan karena maju dalam kontestasi meski harus melawan partainya sendiri. Langkah taktis seperti ini wajib menjadi perhatian warga," lugas Musyanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: