Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi Fasilitas Pembenihan, Golden Westindo Artajaya Tawarkan Saham ke Publik Senilai Puluhan Miliar

Ekspansi Fasilitas Pembenihan, Golden Westindo Artajaya Tawarkan Saham ke Publik Senilai Puluhan Miliar Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Golden Westindo Artajaya perusahaan yang bergerak di industri perdagangan pakan pembenihan udang dan ikan, pakan ikan hias, peralatan akuarium, dan pakan beku ikan hias tengah melaksanakan proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). 

Dalam aksi ini, perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 685.714.300 lembar saham, atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga indikatif antara Rp100 hingga Rp120 per saham. Melalui IPO ini, PT Golden Westindo Artajaya Tbk menargetkan perolehan dana maksimal sebesar Rp82,29 miliar. 

Direktur PT Golden Westindo Artajaya Tbk, Eric Limanto mengungkapkan bahwa dana hasil IPO akan difokuskan pada pengembangan fasilitas pembenihan artemia serta memperkuat modal kerja dan investasi di entitas anak perusahaan.

“Dana IPO akan digunakan untuk pembelian lahan, pembangunan fasilitas, dan pembelian peralatan yang seluruhnya akan difokuskan pada pengembangan "Artemia Hatching Facility". Selain itu, dana juga akan digunakan untuk modal kerja dan investasi di PT Kyorin Group Indonesia,” ujar Eric, dalam acara Public Expose sebagai bagian dari proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). Acara yang digelar di Jakarta, Rabu (11/9/2024). 

Baca Juga: Kabar Baik! Prajogo Pangestu Bakal Bawa Satu Lagi Perusahaannya untuk IPO

Direktur Utama PT Golden Westindo Artajaya Tbk, Rusdi Djamil Lioe mengungkapkan jika perseroan berencana mendirikan dua fasilitas pembenihan artemia di Lampung dan Situbondo, Jawa Timur, dengan investasi sekitar 40,5% dari dana IPO. Fasilitas ini akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (nauplii) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan domestik dan pasar ekspor. 

“Fasilitas di Lampung diharapkan mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, sementara fasilitas di Situbondo akan beroperasi pada kuartal II 2026,. Kenapa Lampung dan Jawa Timur, karena di sana jadi hub pembenihan udang,” ungkap Rusdi. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, 

Adapun, pada akhir 2023, Perseroan membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp98,53 miliar dengan Laba Periode Berjalan mencapai Rp16,14 miliar. Perseroan juga mencatatkan peningkatan Net Profit Margin (NPM) menjadi 16,38%, dari 10,18% di tahun sebelumnya, yang didukung oleh pengelolaan biaya yang efektif.

Pada 31 Maret 2024, kinerja Perseroan terus menunjukkan peningkatan. Pendapatan usaha tercatat sebesar Rp25,06 miliar, naik 9,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba Periode Berjalan juga meningkat signifikan sebesar 59,4% menjadi Rp3,85 miliar, terutama didorong oleh peningkatan penjualan dari segmen Aquatic.

Baca Juga: Lego 450 Juta Saham ke Publik Melalui IPO, DOSS Incar Dana Hingga Rp60,75 Miliar

Dengan pangsa pasar domestik sebesar 30% di Indonesia dan jaringan kemitraan internasional yang kuat, perseroan optimis dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja di masa depan. 

“Pada tahun ini kami menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 10-20%,” ucapnya. 

Kemitraan strategis dengan pemasok global seperti Great Salt Lake Artemia (Amerika Serikat), Bern Aqua NV (Belgia), dan Kyorin Co. Ltd. (Jepang) menjadi kekuatan utama Perseroan dalam bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, PT Shinhan Sekuritas Indonesia akan mengawasi proses IPO ini dengan masa book building dijadwalkan pada 10-18 September 2024 dan masa penawaran umum pada 27 September - 1 Oktober 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: