Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil Kritik Kecilnya Anggaran Kementerian ESDM di Rapat Komisi VII DPR

Bahlil Kritik Kecilnya Anggaran Kementerian ESDM di Rapat Komisi VII DPR Bahlil | Kredit Foto: BKPM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kecilnya alokasi anggaran yang diberikan kepada kementeriannya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI pada Kamis (12/09/2024). Dalam rapat tersebut, Bahlil menyoroti bahwa Kementerian ESDM hanya menerima anggaran sebesar Rp3,91 triliun dari usulan awal Rp10 triliun.

Padahal jika disetujui, dari total Rp10 triliun itu akan dialokasikan untuk  belanja operasional dan rutinitas di Kementerian ESDM sebesar Rp3,91 triliun, untuk membangun jaringan pipa gas Rp4,2 triliun, dan sisanya untuk program-program kerakyatan. 

"Karena sudah disetujui, maka kami akan menerima Rp3,91 triliun," ujar Bahlil.

Rincian anggaran ini akan disalurkan ke ke Sekretariat Jenderal K-ESDM Rp336,12 miliar, Ditjen EBT-KE Rp566,98 miliar, Ditjen Gatrik Rp457,93 miliar, Ditjen Migas Rp566,68 miliar, Ditjen Minerba Rp369,56 miliar, Inspektorat Jenderal Rp95,35 miliar, Badan Geologi Rp488,96 miliar, BPSDM Esdm Rp617,90 miliar. Selain itu terdapat alokasi juga untuk BPH Migas sebesar Rp254,29 miliar dan Dewan Energi Nasional Rp63,78 miliar.

Bahlil mengungkapkan kekhawatirannya bahwa anggaran yang diterima tidak sebanding dengan target yang diharapkan, terutama dalam sektor lifting minyak dan gas. 

Baca Juga: Punya Waktu Dua Bulan, Bahlil Lahadalia Bakal Fokus di Regulasi Sektor Mineral dan Batubara

"Bayangkan pimpinan kita mau naikkan lifting minyak tetapi Dirjennya hanya dikasih anggaran Rp500 miliar. Padahal target negara mau dinaikkan, dari hulu migas kurang lebih sekitar Rp15-16 miliar. Ini saya gak ngerti teorinya dari mana ini," tegas Bahlil.

Untuk menutupi kekurangan, Bahlil mengusulkan agar beberapa proyek misalnya pembangunan transmisi pipa gas seperti  CISEM (Cirebon Semarang) 2 dan Sumatera-Jawa (Dumai- Sei Mangkei/Dusem) didanai dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), mengingat besarnya sumbangan PNBP yang diberikan Kementerian ESDM kepada negara, mencapai Rp303 triliun.

"Kami minta untuk dialokasikan dari sumber anggaran PNPB aja. Masa anggaran kami kasih PNPB kita sampai hampir Rp300 triliun lebih.Rp303 triliun, gak ada yang netes ini pak. Ayam pun pak, kalau cuma diambil telurnya gak dikasih makan, induknya pun mati pak. Bahaya pak, tapi kami kan bukan ayam," tutup Bahlil dengan nada ketus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: