Buka Kongres ISEI XXII, Jokowi Minta ISEI Rancang Strategi Taktis Hadapi Tantangan Perekonomian
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Kongres ISEI XXII yang berlangsung di Ballroom Utama Hotel Alila, Solo, Kamis (19/9/2024). Kongres ISEI XXII ini mengangkat tema ”Memperkuat Fondasi Transformasi Ekonomi dan Kebijakan Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini secara resmi saya buka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ke-22 dan Seminar Nasional 2024," kata Presiden Jokowi di Surakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca Juga: Presiden Jokowi Soroti Lamanya Perizinan Pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini perlambatan ekonomi global pada 2023 World Bank hanya tumbuh 2,7%. Kemudian 2024 ini diperkirakan hanya muncul angka 2,6%. Tahun depan dari World Bank muncul angka dua koma naik sedikit ke 2,7%, tapi masih jauh dari yang diharapkan oleh semua negara.
Kendati demikian, kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,11% (year on year/yoy).
"Dan kita, tadi seperti disampaikan oleh Bapak Ketua Umum (Perry Warjiyo), bisa tumbuh di lima koma kurang lebih 5,1%. Ini sebuah hal yang patut kita syukuri karena ekonomi global hanya tumbuh 2,6-2,7%," imbuh presiden.
Selanjutnya, Presiden mengungkapkan, sekarang ataupun ke depan, pengelolaan ekonomi Indonesia jangan hanya terlarut dengan situasi global namun juga harus fokus kepada pasar tenaga kerja.
Menurutnya, pada tahun 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang bisa menjadi tantangan menuju Indonesia Maju.
"Ini adalah tantangan paling besar yang akan melompatkan kita menjadi negara maju atau tidak, sehingga sekali lagi bonus demografi ini membutuhkan pembukaan kesempatan kerja yang sebesar-besar," imbuh Presiden.
Presiden menuturkan, pada tahun 2025 lapangan pekerjaan akan banyak menghilang. Hal ini berdasarkan peningkatan otomasi di berbagai sektor kerja dengan mulai masuknya AI, muncul analisi, muncul otomasi analitik.
"Setiap hari muncul hal yang baru, dan kalau kita baca 2025 lapangan pekerjaan akan hilang 85 juta, sebuah jumlah yang tidak kecil. Kita dituntut untuk membuka laporan kerja, justru di 2025 85 juta pekerjaan akan hilang karena tadi adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden berharap ISEI mampu merancang strategi secara taktis dan detail dalam menghadapi tantangan ekonomi Indonesia ke depannya.
"Oleh sebab itu, saya berharap dari ISEI, tadi sudah menyampaikan kajiannya, ada sebuah desain, tapi desain taktis. Rencana, tapi rencana taktis. Strategi, tapi strategi yang taktis dan detail. Kalau ada ini kita harus belok ke mana, kalau dicegah di sini kita harus menuju ke mana," jelas Presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement