Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bersama YKPI, Charm dan CharmNap Adakan Edukasi 'Periksa Payudara Sendiri' kepada 400 Siswi SMP dan SMA di Jakarta

Bersama YKPI, Charm dan CharmNap Adakan Edukasi 'Periksa Payudara Sendiri' kepada 400 Siswi SMP dan SMA di Jakarta Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka memperingati bulan peduli kanker payudara internasional di bulan Oktober di tahun ini, brand pembalut wanita Charm dari PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) pada tanggal 2 Oktober 2024 mengadakan edukasi periksa payudara sendiri (SADARI) kepada lebih dari 400 siswi dari beberapa SMP dan SMA di Jakarta, sesuai dengan slogan yang dicanangkan pada tahun 2022 “Ayo SADARI Setelah Menstruasi”.

Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye SADARI, di tahun ini Charm memasang logo “Ayo SADARI Setelah Menstruasi” di seluruh varian kemasan produk.

Tidak hanya di produk pembalut Charm saja, logo tersebut juga akan dipasang di kemasan produk pembalut urin CharmNap di tahun ini sebagai komitmen lebih lanjut terhadap penetrasi kebiasaan periksa payudara sendiri.

Kegiatan memperingati bulan peduli kanker payudara internasional di bulan Oktober tahun ini merupakan yang ke 4 kalinya yang dilakukan atas kolaborasi antara Charm dan YKPI, dan dihadiri oleh Brand Ambassador Charm Syifa Hadju, serta dokter spesialis Bedah Onkologi dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk(K),MPH.

Melalui kegiatan ini, Charm dan YKPI berharap dapat memberikan pemahaman kepada para wanita generasi muda tentang pentingnya membiasakan periksa payudara sendiri (SADARI) setelah menstruasi, di hari ke 7 sampai 10 dari hari pertama menstruasi sebagai salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, sehingga dapat berkontribusi melindungi para wanita yang diharapkan akan menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang.

Baca Juga: Kepemimpinan Perempuan di Sektor Iklim dan Lingkungan Butuh Dukungan Kebijakan

Resiko Kejadian Kanker Payudara di Indonesia

Menurut data Global Cancer Observatory, terdapat lebih dari 66 ribu kasus temuan baru kanker payudara pada wanita Indonesia di tahun 2022, dengan rasio kejadian mencapai 30%.

Bila dibandingkan dengan tren di tahun-tahun sebelumnya, angka kejadiannya tidak mengalami penurunan yang signifikan, sehingga jika tidak ditangani dengan serius akan berpotensi untuk terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

 Di sisi lain, Indonesia akan genap memasuki usia 100 tahun sejak merdeka pada tahun 2045 nanti. Pada usia tersebut, Indonesia menargetkan untuk berkembang menjadi Negara maju dan sejajar dengan Negara-Negara besar lainnya. Untuk itu, Pemerintah memiliki visi “Indonesia Emas 2045” dan secara proaktif melakukan pembangunan di berbagai bidang, termasuk membina SDM unggul.

Di masa mendatang, kaum wanita diperkirakan akan memegang peran penting dalam kemajuan Bangsa. Karena itu, kesehatan masyarakat khususnya wanita merupakan aspek vital dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Sebagai upaya dalam mendukung kesehatan kaum wanita untuk mewujudkan 0 kasus temuan kanker payudara stadium lanjut yang beresiko tinggi terhubung pada kematian, penting untuk memberikan edukasi khususnya kepada generasi Z yang nantinya diproyeksikan akan menjadi pemimpin masa depan Bangsa tentang cara periksa payudara sendiri agar kanker payudara dapat dideteksi secara dini, selain membiasakan gaya hidup yang sehat.

Untuk berkontribusi pada penyelesaian masalah tersebut, Charm bersama YKPI bekerja sama dalam melakukan berbagai inisiatif.

Founder YKPI Ibu Linda Agum Gumelar mengatakan, “Charm dan YKPI memulai kolaborasi pada tahun 2021 dengan dilandasi adanya visi yang sama yaitu melindungi wanita Indonesia di seluruh usia dari resiko terkena kanker payudara. Hingga saat ini berbagai upaya telah dilakukan, dan selama 1 tahun ini kami telah melakukan screening kanker payudara kepada lebih dari 6,000 siswi, mahasiswi dan guru wanita, serta mengajarkan cara periksa payudara sendiri. Pada kegiatan kali ini pun, kami tidak hanya mengajarkan cara periksa payudara sendiri saja, tetapi juga menjawab pertanyaan dari para siswi dari beberapa SMP dan SMA melalui talkshow, sehingga diharapkan dapat memberi pemahaman dasar terkait kanker payudara, serta tips untuk deteksi dini kanker payudara”.

Penjelasan dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk(K),MPH dan Komentar dari Syifa Hadju

Dalam kegiatan kali ini, dokter spesialis Bedah Onkologi dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk(K),MPH memberikan penjelasan kepada para peserta tentang gejala kanker payudara, dan cara untuk mengatasi temuan kanker payudara stadium lanjut.

Dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk(K) menjelaskan, “Sama halnya dengan penyakit lain, kanker payudara pun sangat penting untuk bisa dideteksi secara dini. Karena, jika bisa dideteksi secara dini, maka peluangnya tinggi untuk bisa disembuhkan. Oleh karena itu, pertama-tama marilah biasakan untuk melakukan periksa payudara sendiri secara rutin setiap bulan pada 1 minggu hingga 10 hari pertama setelah selesai menstruasi. Lalu, jika menemukan adanya perubahan sekecil apapun pada payudara ataupun rasa sakit, jangan dibiarkan dan tidak perlu ditutup-tutupi, diskusikan bersama orang tua, dan segera pergi ke instansi kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan. Dan yang terakhir, tentunya yang tidak kalah penting untuk menjaga tubuh baik dari resiko kanker payudara maupun penyakit lainnya adalah pola hidup yang sehat. Dengan makan makanan yang bergizi, tidur yang cukup, dan olahraga teratur akan dapat mencegah timbulnya penyakit”.

Lalu, Syifa Hadju sebagai Brand Ambassador Charm mengatakan, “Sebagai generasi muda wanita Indonesia, saya selalu peduli dengan berbagai permasalahan sosial, termasuk masalah kesehatan. Kegiatan yang diadakan oleh Charm dan YKPI kali ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru kepada para remaja putri tentang pentingnya periksa payudara sendiri setelah menstruasi. Saya sendiri sudah mulai membiasakan diri untuk rutin melakukannya, sesuai slogan dari Charm dan YKPI “Ayo SADARI Setelah Menstruasi”.

"Lalu, saat sedang menstruasi, saya selalu memakai Charm karena selain kualitas produknya yang baik, Charm juga selalu aktif berkontribusi dalam memecahkan permasalahan kesehatan yang dihadapi wanita. Saya dan Charm berharap dapat menjadikan periksa payudara sendiri setelah menstruasi sebagai suatu kebiasaan. Dan kepada para siswi yang hadir di kegiatan hari ini, mari sebarkan hal-hal yang dipelajari kepada teman-teman dan keluarga di sekitar kalian, dan mari mendukung sesama wanita Indonesia!” lanjutnya.

Baca Juga: Dukung Pemberdayaan Perempuan, PLN Edukasi Warga Terdampak Pembangunan PLTA Cisokan

Tanggapan Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Sri Haryani

“Kegiatan kali ini dihadiri oleh lebih dari 400 siswi dari beberapa SMP dan SMA di Jakarta. Melalui edukasi dari para ahli terkait cara deteksi dini kanker payudara, kami berharap dapat berkontribusi terhadap upaya Pemerintah dalam membina dan melindungi generasi masa depan Indonesia," kata Sri Haryani.

"Lalu terkait upaya yang kami lakukan melalui produk-produk kami, melanjutkan inisiatif yang sudah dilakukan di tahun lalu, di tahun ini kami meletakkan logo Ayo SADARI Setelah Menstruasi di semua kemasan produk Charm. Tujuannya tentu adalah untuk lebih menyebarluaskan slogan Ayo SADARI Setelah Menstruasi, dan juga mengingatkan para wanita untuk melakukan periksa payudara sendiri setiap kali melihat kemasan produk Charm, terutama saat akan mengganti pembalut di masa menstruasi," lanjutnya.

"Selain itu, sebagai bentuk komitmen lebih lanjut terhadap kampanye deteksi dini kanker payudara, di tahun ini tidak hanya Charm saja, tetapi kami juga menambahkan produk pembalut urin untuk wanita yaitu CharmNap sebagai salah satu produk yang mendukung upaya peningkatan kesehatan wanita. Harapannya, dengan menggunakan lebih banyak produk-produk untuk wanita yang kami miliki, kami bersama YKPI dapat terus mempenetrasikan pentingnya deteksi dini kanker payudara, dan mendukung wanita Indonesia untuk hidup sehat dan menjadi diri sendiri”.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: