Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cadangan Devisa Indonesia Turun pada September 2024, Ini Penyebabnya!

Cadangan Devisa Indonesia Turun pada September 2024, Ini Penyebabnya! Petugas menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (10/10/2023). Nilai tukar rupiah ditutup melemah 46 poin ke level Rp15.738 per dolar AS dari sebelumnya di level Rp15.692 per dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2024 mengalami penurunan. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), cadangan devisi pada periode ini sebesar 149,9 miliar dolar AS, turun tipis dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2024 sebesar 150,2 miliar dolar AS. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyatakan bahwa perubahan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. 

"Posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ungkapnya. 

Bank Indonesia pun menilai cadangan devisa tersebut masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Baca Juga: Naik US$4,8 Miliar, Cadangan Devisa RI Tembus US$150,2 Miliar di Agustus 2024

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Ketahanan eksternal juga dinilai dapat terjaga melihat prospek ekspor yang tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik. 

"Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkas Ramdan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: